jpnn.com - PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mendorong negara maju untuk melakukan aksi guna mengatasi perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global.
Cornelis mengatakan, negara maju jangan menuduh negara berkembang di Asia sebagai biang gas rumah kaca.
BACA JUGA: Sering Kesurupan, Ibu Muda Ini Pilih Bunuh Diri
“Kita mengajak negara-negara industri maju jangan menuduh negara berkembang yang menciptakan gas rumah kaca,” kata pria yang juga menjabat Gubernur Climate Forest and Task Force (GCF) itu, Selasa (6/9).
Cornelis meminta negara maju juga mengurangi gas rumah kaca. Seperti masalah penggunaan AC dan pabrik-pabrik beroperasional selama 24 jam mengeluarkan asap.
BACA JUGA: Alamak! Bu Kadis dengan Tersangka Korupsi Kepergok Berduaan di Hotel
“Asap itu tidak bisa terserap oleh atmosfer, mengakibatkan ozon berlubang. Sehingga atmosfer kita menipis akibat panas dari matahari yang langsung ke bumi bisa meningkat sampai dua bahkan lima derajat. Ini bisa menyebabkan manusia di muka bumi mati,” tegas Cornelis.
Menurut Cornelis, mengatasi efek rumah kaca bisa dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya.
BACA JUGA: Kejadian Luar Biasa, 10 Kecamatan Kena Virus Rabies
“(Negara maju) kasih uang suruh kita diam dan jaga hutan. Sementara mereka merusak terus. Itu yang saya tidak mau. Kami ini biar miskin tapi sombong,” tegas Cornelis.
Menurut Cornelis, Pemprov Kalbar membantu mengurangi efek rumah kaca dengan mencabut izin tambang dan perkebunan yang tidak sesuai aturan. Masyarakat juga diimbau agar tidak bakar hutan dengan sembrono. (rk/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah wah...Harga Hewan Qurban Melonjak
Redaktur : Tim Redaksi