jpnn.com - KISAH menarik aksi superdamai di kawasan Monas, Jakarta Pusat, kemarin (2/12) juga datang dari Istana Presiden.
Meski jarak istana–Monas hanya 400 meter, cara yang ditempuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) agar bisa sampai ke lokasi salat Jumat juga terbilang tidak biasa.
BACA JUGA: Hujan, Takbir, dan Tangisan Haru...Jamaah Padang Carter Pesawat
Saat itu waktu menunjukkan pukul 11.35. Kurang dari 15 menit lagi sudah masuk waktu duhur.
JK tiba di halaman samping Istana Merdeka dengan menggunakan boogie car.
BACA JUGA: Kisah Yunita, Anak Nelayan Kuliah di Inggris
Namun, JK tidak menuju Masjid Baiturrahim di samping istana sebagaimana biasanya.
Rupanya, dia hendak menjemput Presiden Jokowi untuk berangkat salat Jumat di Lapangan Monas.
BACA JUGA: Ngajual Sawah, Ngajual Kebo, Demi Jihad ka Jakarta
Sayang, begitu keduanya siap berangkat, mendadak hujan mulai turun dan makin deras. Jokowi meminta payung kepada Paspampres.
Begitu pula JK yang disodori payung oleh ajudannya.
Keduanya lalu berjalan kaki menuju lokasi yang berjarak hanya selemparan batu dari istana itu.
Tampak pula sejumlah menteri yang mendampingi. Antara lain Menko Polhukam Wiranto, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Menkominfo Rudiantara, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
Tampak pula Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dalam rombongan meski dia tidak ikut salat.
Rupanya, hujan makin deras. Dua kali Jokowi-JK sempat berhenti, tapi akhirnya tetap berangkat ke Monas, menjalankan salat Jumat bersama para peserta aksi.
Kehadiran Jokowi dan JK disambut takbir oleh para jamaah yang memadati Lapangan Monas.
Itulah cara jamaah mengapresiasi kedatangan keduanya setelah pada aksi pertama 4 November lalu tidak ditemui Jokowi-JK.
Lain di lapangan, lain pula yang dilakukan netizen. Para penggiat dunia maya rupanya lebih tertarik pada properti yang dibawa Jokowi saat menuju Monas.
Masih ingat jaket bomber yang dikenakan Jokowi saat konferensi pers 4 November tengah malam lalu? Kemarin kondisinya hampir sama.
Kali ini properti yang menarik perhatian netizen adalah payung. Ya, payung biru yang dibawa Jokowi untuk melindungi diri dari air hujan.
Payung biru Jokowi itu langsung menjadi salah satu trending topic di Twitter.
Bahkan, ada yang langsung membuat meme. Foto rombongan Jokowi berpayung biru disandingkan dengan foto payung biru yang diunduh dari Google. Foto payung itu diberi tulisan ”Open PO (Preorder) Payung Jokowi”.
Bukan itu saja, ikon payung tersebut makin ramai dibicarakan setelah putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, ikut berkomentar.
Dia mem-posting foto payung biru yang terbuka dengan latar belakang lorong samping Istana Merdeka.
Kemudian menuliskan caption nan kocak, ”Bagi yang penasaran sama model payung yang dipakai sama pak @jokowi. Yang penasaran sama merknya, nanti saya post di postingan berikutnya tapi setelah kalian beli @markobar1996 nya si mas @chilipari.”
Seakan becermin dari aksi sebelumnya, banyak sekali yang akhirnya dipersiapkan panitia agar membuat jamaah aksi lebih nyaman.
Misalnya, panitia menyiapkan banyak colokan sebagai tempat bagi peserta yang ingin mengisi baterai ponsel atau gadget.
Setidaknya 70 colokan dijejerkan di samping terpal kawasan pintu masuk Monas IRTI.
Kabel-kabel itu dipasok listrik dari alat genset yang disediakan khusus oleh Elmawan, penggagas ide tersebut.
Bukan hanya itu, makanan gratis pun melimpah di jalan-jalan menuju Lapangan Monas.
Bahkan, mobil-mobil yang membagikan air mineral dan nasi kotak ada hampir di setiap 100 meter.
Salah satunya yang disiapkan sekelompok orang yang membagikan nasi bungkus di Jalan Abdul Muis, tepat di seberang pintu masuk kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Usut punya usut, ternyata mereka adalah pegawai Kemenhub yang menyalurkan sumbangan masjid Kemenhub.
”Kami tidak ikut aksi. Kami hanya bisa membantu lewat nasi bungkus ini,” ujar salah seorang pembagi nasi bungkus yang menolak namanya disebutkan. (tyo/byu/dod/bil/*/c9/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Tebusan Rp 800 Juta, Ancam Ambil Organ si Bocah
Redaktur : Tim Redaksi