Pak Jokowi, Ajak Menkes Nila Moeloek ke Riau, Biar Rasakan Hirup Asap!

Jumat, 18 September 2015 – 22:32 WIB
Mahasiswa di Riau terus melakukan aksi menantang Presiden Jokowi dan Menkes Nila Moeloek blusukan ke Riau agar bersama-sama masyarakat menghirup asap. Foto: Hadly Vavaldy/Pekanbaru Pos/JPNN

jpnn.com - PEKANBARU - Gelombang aksi demonstrasi pada pernyataan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek masih saja terjadi. Jumat (18/9), puluhan mahasiswa di Pekanbaru menggelar unjuk rasa di gerbang kantor Gubernur Riau.

Aksi ini sudah yang kesekian kalinya. Sehari sebelumnya, aksi yang sama juga dilakukan di gedung DPRD Provinsi Riau. Mereka juga menuntut Menkes meminta maaf pada masyarakat Riau, yang menyatakan bahwa kualitas udara di Riau belum berbahaya. Presiden Joko Widodo pun diminta membawa Menkes untuk bisa merasakan dampak langsung asap yang berhari-hari dihirup rakyat.

BACA JUGA: Politikus PKB: Menteri Susi Bohong!

"Pak Jokowi, bawalah Bu Menkes ke Riau. Biar tau seperti apa rasanya asap yang dihirup rakyat," teriak mahasiswa.

Ribuan korban asap di Riau, kata mahasiswa, pasti tidak akan terima dengan pernyataan Menkes yang mengatakan kualitas udara Riau masih belum berbahaya.

BACA JUGA: Walah, Menteri Susi tak Taat Aturan, Ini Buktinya!

"Jadi tolong ke sinilah sama-sama untuk merasakan seperti apa rasanya kabut asap Bu Menteri," tantang mahasiswa.

Sama seperti yang dirasakan masyarakat, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT juga kesal dengan pernyataan Menkes yang menyebut udara Pekanbaru tidak berbahaya. Padahal sudah jelas berminggu-minggu lamanya, warga menghirup asap pekat.

BACA JUGA: Komnas PA Minta Kabareskrim Usut Pembantaian Bumil dan Dua Bocah di Bintuni

"Kita akan minta penjelasan kepada Menkes atas dasar apa Riau ini dikatakan udaranya tidak berbahaya. Bagaimana ini tidak berbahaya, sedangkan jumlah korban asap saja semakin bertambah," kritik Firdaus.

Contohnya saja kata Firdaus, peningkatan pasien ISPA di Puskesmas Simpang Tiga, bisa sampai 200 persen hanya dalam kurun waktu dua bulan.

"Jadi tak mungkin ini disebut udara tak berbahaya. Kan ada alatnya," ketus Firdaus.

Karena merasa kesal, Firdaus pun mewakili rakyat Pekanbaru, meminta penjelasan pada pernyataan Menkes dalam bentuk surat. Mengenai pernyataan tersebut, Menkes sebenarnya sudah meralat ucapannya, dengan mengamini bahwa udara di Riau sudah berbahaya dan sedang diantisipasi. Menkes juga sudah mengirimkan bantuan medis untuk Riau. Firdaus pun memiliki harapan khusus pada Menkes.

"Kita minta tolong disosialisasikanlah, biar masyarakat juga tidak bingung," tutupnya.(res/kho)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UU Pemda Dinilai Inkonstitusional, Bakal Digugat ke MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler