Pak Jokowi Harumkan Bangsa, Pihak Sana Masih Retorika

Senin, 15 Oktober 2018 – 09:36 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, keberhasilan penyelenggaraan Asian Games, Asian Para Games, dan Annual Meeting IMF dan World Bank, terbukti efektif membangun kepercayaan diri bangsa.

Hasto bercerita, pada 1955, Indonesia hadir sebagai bangsa pelopor. Hanya dalam waktu kurang dari enam tahun setelah berjuang mendapatkan kedaulatan politik secara penuh, Indonesia mengguncangkan dunia melalui Konferensi Asia Afrika yang menghasilkan Dasa Sila Bandung. Nah, ujar Hasto, semangat yang sama kini dirasakan bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Kritik Fadli Zon untuk Pidato Jokowi Sitir Game of Thrones

Menurut Hasto, di tengah kritik yang sangat deras, bahkan melebihi derasnya air terjun Niagara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menunjukkan kualifikasi kepemimpinan yang terus bekerja.

"Hasilnya, tiga even internasional berhasil diselenggarakan dengan baik. Sementara yang di sana, masih mengandalkan retorika. Terima kasih Pak Jokowi atas kerja untuk nama harum bangsa," kata Hasto, Senin (15/10).

BACA JUGA: Ikhtiar Senapati Nusantara agar Keris Kian Mendunia

PDI Perjuangan melihat keberhasilan tersebut bukan kebetulan. Bangsa Indonesia sebenarnya bangsa pejuang. Laksamana laut perempuan pertama di dunia, Malahayati mampu mengalahkan Cornelis de Houtman.

Demikian halnya arek-arek Suroboyo berhasil menewaskan Brigjen Mallaby. Dalam perspektif sejarah, lanjut Hasto, pada abad 8 Indonesia telah menghasilkan capaian peradaban yang luar biasa melalui Candi Borobudur.

BACA JUGA: OSO: Pidato Jokowi Memukau 189 Negara

"Kini masih ada saja pemimpin yang selalu meneriakkan energi negatif bahwa Indonesia mau bubar, bahwa ekonomi bangsa adalah kebodohan. Lalu di mana kesadaran sejarah dan nasionalisme pemimpin seperti ini?” katanya.

Hasto menambahkan bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang uji banting, tetap rendah hati hadapi kritik dan terus bekerja untuk kebesaran bangsanya.

“Bayangkan saja, mereka yang mohon maaf, dikatagorikan difabel saja mampu membawa nama harum bangsa dan mempersembahkan 37 emas dengan peringkat ke 5. Mereka memahami semangat ability dan rasa cinta pada bangsanya sebagai energi juang yang menyala-nyala," katanya.

Di sisi lain, ujar Hasto, justru ada pihak yang menggunakan kampanye pilpres hanya dengan ujaran kebencian, dan menyederhanakan kepemimpinan hanya sekadar tafsiran harga chicken rise, serta membiarkan timnya menyerang tanpa data. Mereka hanyalah para pemburu kekuasaan yang melihat jabatan presiden sebagai tujuan semata.

"Kekuasaan adalah alat untuk membawa kemajuan dan kebesaran bangsanya. Pak Prabowo dan Pak Sandi semoga dapat mengambil inspirasi dari Para Games tersebut," jelasnya.

Hasto menambahkan, sudah selayaknya semua belajar dan mengambil inspirasi dari Asian Para Games.

“Para atlet justru menjadi sempurna dalam keterbatasan. Inilah inspirasi Indonesia, menjadi pelopor bagi tatanan dunia baru yang lebih makmur dan berkeadilan," ungkap Hasto. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Sebut Skor Jokowi Vs Prabowo sudah 5-0, Ini Alasannya


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler