jpnn.com - JAKARTA - Aksi demo bidan desa PTT (Pusat) Indonesia yang digelar tiga hari berturut-turut mempunyai misi khusus.
Menurut Ketum Forum Bidan Desa (Forbides) PTT (Pusat) Indonesia Lilik Dian Ekasari, aksi demo hari ini sengaja digelar bertepatan dengan rapat terbatas (ratas) di Istana Negara.
BACA JUGA: Atap di Terminal 3 Bandara Soetta Ambruk?
"MenPAN-RB mengeluarkan surat agar pengumuman 9 September ditunda karena menunggu waktu ratas. Nah hari ini ada ratas, makanya kami tuntut janji MenPAN-RB," tegas Lilik di lokasi demo, Selasa (20/9).
Dia menyebutkan, peranan bidan desa PTT sangat penting untuk menurunkan gizi kurang atau buruk, menurunkan tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI-AKB).
BACA JUGA: Kabareskrim: Belum Ada WNI di Kloter Pertama Haji Filipina
Juga menyelamatkan ibu melahirkan (perempuan Indonesia) dan penerus bangsa, menjalankan program KIS, dan pertolongan kesehatan di desa-desa selama ini.
"Untuk itu, kami mengharapkan kepada Presiden RI Joko Widodo, agar bisa menuntaskan penyelesaian terbaik kepada bidan desa di Indonesia," sergahnya.
BACA JUGA: Irman Gusman Bingung dan Masih Shock
Adapun tuntutan Forbides kepada Presiden Jokowi sebagai berikut:
Pertama, memanggil MenPAN-RB serta Menkes RI untuk melakukan pengumuman terbuka CPNSD 42.245 orang bidan desa PTT (Pusat).
Kedua, memastikan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat memantau seluruh proses pengangkatan CPNSD bidan desa PTT (Pusat), sampai SK NIP sebagai PNS benar-benar di tangan bidan desa.
Ketiga, agar mulai 1 Januari 2017 bidan desa sudah menjalankan prioritas program kesehatan nasional sebagai PNS dan menjadi bagian solusi strategis pembenahan pelayanan dasar kesehatan rakyat di desa-desa. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengumuman CPNS Ditunda-tunda, Bidan Desa: Presiden Diganggu!!
Redaktur : Tim Redaksi