jpnn.com - SALAM metal, Bapak Joko Widodo. Ini hari-hari yang berat buatmu. Di layar televisi saya lihat engkau tak bisa menyembunyikan betapa berat tekanan yang menderamu. Cara tertawamu kini tersendar dan kaku. Pidatomu juga tak lagi tegas bertenaga.
Saya mencoba mengerti posisimu. Seperti yang kau bilang, banyak hal yang harus kau pelajari. Ya, belajarlah dengan cepat, Pak. Akan terlalu banyak masalah yang harus kau atasi dengan lekas.
BACA JUGA: Mari, Meneruskan dan Mengoreksi Sukarno
Di hari-hari ini, masihkah engkau sempat mendengarkan Metallica, grup metal favoritmu itu? Mungkin engkau harus menyempatkannya untuk menyemangati dirimu menghadapi hari-hari berat ini.
Masihkah engkau ingat dengan lirik ini? Master of Puppets I'm pulling your strings / Twisting your mind and smashing your dreams / Blinded by me, you can't see a thing
BACA JUGA: Semua yang Melemahkanmu, Akan Menguatkanmu
Just call my name, 'cause I'll hear you scream / Master! Master! / Just call my name, 'cause I'll hear you scream / Master! Master!
Ya, ini petikan dari lirik "Master of The Puppets". Ketika mengingat dalam satu barisan ingatan antara engkau, Metallica - grup metal pujaanmu itu, kepelikan yang kau hadapi saat ini, saya lantas teringat lirik lagu ini!
BACA JUGA: Kabut dan Hawa Busuk Pers
Maafkan saya. Tentu saja maksud saya engkau bukanlah boneka yang tali-talinya dikendalikan oleh banyak tuan di atas sana. Tuan-tuan yang mengacaukan pikiranmu. Menghancurkan mimpi-mimpimu. Tuan yang membutakan matamu. Kau bukan boneka patuh yang hanya bisa memanggil dan berseru pasrah: Master! Master!
Tapi, yang saya bayangkan, justru engkaulah Sang Tuan itu. Engkaulah Master of The Puppets. Bukan sebaliknya Puppet of The Masters, boneka dari para Tuan-tuan itu! Maafkan, saya mengingatkanmu dengan cara ini. Kapan terakhir kali kau mendengarkan lagi lagu yang ditulis oleh James Alan Hetfield, Clifford Lee Burton, Kirk L. Hammett, dan Lars Ulric ini, Pak Joko Widodo? Dengarkanlah lagi, pasti bisa mengembalikan semangatmu!
Pak Joko Widodo, kapan-kapan, jika ada waktu lebih, blusukanlah ke kantor KPK. Di sana ada gitar bass milik personel Metallica Robert Trujillo yang dihadiahkan untukmu. Karena itu gratifikasi dan engkau pejabat negara, waktu itu Gubernur DKI Jakarta, maka engkau tak mau menerimanya menjadi milik pribadimu. Ah, betapa indahnya momentum itu, saat kau menyerahkannya ke komisi antikorupsi.
Kami percaya, engkau belum berubah. Engkau masih pejabat sederhana yang jauh dari korupsi dan ingin negeri ini sembuh dari penyakit korupsi itu. Gitar bass itu dipajang di KPK, menjadi semacam monumen kecil keteladanan bahwa korupsi di negeri ini akan diperangi. Tapi dengan kuasa seorang presiden di tanganmu sekarang, tentu saja itu tak ada artinya lagi. Ada banyak hal besar yang bisa kau lakukan untuk melawan korupsi dan orang-orang korup di sekitarmu!
Pak Joko Widodo, saya ingin mengakhiri surat ini dengan memetik sepenggal lirik Metallica berjudul muram: "The Day That Never Comes". Ya, hari-harimu saat ini berat, tapi cobalah simak bagian lirik lagu itu: I suffer this no longer / I'll put it into this I swear / This I swear the sun will shine / This I swear, this I swear / This I swear!
Berjanjilah, Pak. Tidak lagi pada kami. Tapi pada dirimu sendiri. Buktikanlah bahwa derita bangsa ini karena korupsi ini tak akan kau biarkan berlama-lama.
Take it back one day / I'll end this day / I'll splatter color on this gray. Ya, engkau pasti bisa memberi warna yang indah dalam sejarah negeri ini, Pak. Bukan mengelabukannya, apalagi mencatatkan sejarah hitam!
Yeah! Salam tiga jari! Yeah!
Jakarta, 27 Januari 2015.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayo, Bertarunglah, Petarung!
Redaktur : Tim Redaksi