jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang berbahagia atas kerja sama yang dilakukan oleh lembaga pengelola investasi Indonesia Investment Authority (INA) dengan PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya-PT Waskita Toll Road.
Presiden menyaksikan penandatanganan perjanjian induk itu didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
BACA JUGA: Pemerintah Jokowi Bangun 1.900 Kilometer Tol Selama 7 Tahun
Menurut Jokowi, apa yang dilakukan INA merupakan sebuah alternatif skema pembiayaan baru dan diharapkan akan meningkatkan kepercayaan dari investor domestik maupun asing.
"Hari ini saya sangat senang, telurnya pecah. Sudah ditandatangani tadi nilainya kurang lebih Rp 39 triliun lebih. Ini akan memberikan efek kepercayaan, trust, dari domestik maupun dari internasional terhadap cara-cara pengelolaan keuangan kita, manajemen yang kita harapkan nanti governance yang ada di INA, tata kelola yang ada di INA," ujar presiden dalam sambutannya di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (14/4).
BACA JUGA: Program Vaksinasi Jokowi Dinilai Sukses
Dalam sambutannya, eks gubernur DKI Jakarta itu menegaskan betapa pentingnya pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia dengan negara lain.
Jika sebelumnya Indonesia hanya mampu membangun 780 kilometer jalan tol dalam waktu 40 tahun, maka mulai 2014 pemerintah mendorong percepatan pembangunan jalan tol, baik di Trans-Jawa, Trans-Sumatera, serta beberapa di Kalimantan dan Sulawesi.
BACA JUGA: Bersama Kemensos Salurkan Bantuan Ini, Jokowi: Ingat, Jangan untuk Beli Pulsa HP
Dalam tujuh tahun, pemerintah membangun 1.900 kilometer yang di mana selama 40 tahun sebelumnya hanya 780 kilometer jalan yang diaspal.
"Apa yang berbeda dari situ? Saya lihat problem-nya adalah selalu pembiayaan, tidak mencari alternatif-alternatif pembiayaan, ketergantungan pada APBN, ketergantungan pada keuangan yang dimiliki oleh BUMN-BUMN kita, atau diserahkan kepada swasta yang juga ternyata dalam sekian tahun juga tidak berjalan dengan baik," jelasnya.
Kerja sama investasi yang dilakukan oleh INA dengan Hutama Karya dan Waskita Karya mencakup investasi pada proyek di jalan tol Trans-Sumatera dan jalan tol Trans-Jawa.
Presiden merasa senang dengan adanya kerja sama tersebut terutama mengingat kebutuhan anggaran untuk merampungkan jalan tol Trans-Sumatera dari Lampung sampai ke Aceh sejauh 2.900 kilometer sangat besar.
"Kebutuhan anggarannya berapa? Gede sekali. Dan saya senang hitung-hitungan terakhir yang Bakauheni sampai Terbanggi Besar, Terbanggi Besar sampai ke Kayu Agung, IRR-nya (internal rate of return) sudah mencapai, mungkin 9 sampai 10 (persen). Dan yang di Jawa kalau di Jawa biasanya 12, 13 (persen) sudah pasti dapat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara memandang kombinasi investasi di jalan tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera bisa diterima secara bisnis oleh INA. Presiden berharap skema dan model pembiayaan serupa akan terus dikembangkan sehingga kepercayaan investor akan tumbuh.
"Kepercayaan itu akan muncul setelah telur ini pecah. Insyaallah akan makin besar investor-investor yang akan masuk ke Indonesia lewat INA, bukan hanya jalan tol tetapi untuk proyek-proyek besar yang memberikan efek ekonomi terhadap negara kita," ucapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, dan Direktur Utama Waskita Toll Road Septiawan Andri Purwanto. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Jokowi ke Ganjar Saat Keduanya Satu Mobil, Penting
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga