Pak Jokowi, Masih Mau Mempertahankan Sofyan Djalil di Bappenas?

Prasetyo dan Rini Juga Layak Diganti

Senin, 04 Januari 2016 – 14:46 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Sofyan Djalil. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Budiyatna menyatakan, seiring merebaknya kabar tentang reshuffle kabinet maka kunci penting bagi Presiden Joko Widodo agar berhasil memimpin pemerintahan adalah keberanian memilih menteri. Guru besar ilmu politik itu menegaskan, Jokowi -sapaan Joko Widodo- akan berhasil mewujudkan Nawacita jika berani memilih orang-orang yang tepat untuk membantunya di Kabinet.

"Jokowi harus berani menentukan sikapnya sendiri serta memilih orang-orang yang tepat, serta posisinya juga tepat,” kata Budiyatna saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (04/01).

BACA JUGA: Lagi, Bamsoet Keluarkan Pernyataan Keras

Lebih lanjut Budiyatna menyebut tiga anggota kabinet yang layak diganti. Pertama adalah Sofyan Djalil yang kini menjadi menteri perencanaan pembangunan nasional merangkap kepala Bappenas.

"Sofyan itu bagus karena dia doktor hukum. Dia gak bakal becus pimpim Bappenas karena dia statistiknya saja tidak ngerti," ujar Budyatna.

BACA JUGA: Menteri Yuddy: Bisa Saja Menteri dengan Kinerja Terburuk Dipertahankan

Bahkan Sofyan jadi gunjingan di internal Bappenas. Sebab, menteri BUMN di era Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I itu membawa asisten pribadi dari luar yang disebut-sebut ikut mengatur Bappenas.

Sampai-sampai ada istilah ‘Wamen Bappenas’ untuk menyebut orang-orang bawaan Sofyan. Hal itu karena saking seringnya Sofyan menyuruh eselon I dan II Bappenas untuk berurusan dengan asisten bawaannya.

BACA JUGA: Argumen Hakim Parlas Nababan Dikritik Yang Mulia MKD

Karenanya Budyatna menyarankan Sofyan yang dikenal sebagai orang dekat Jusuf Kalla untuk menikmati masa tuanya. “Dia tidak mengerti perencanaan kok. Dia kan sudah sering juga menjadi menteri, lebih baik nikmati saja hidupnya tanpa harus jadi menteri," tegas Budiyatna.

Nama kedua yang menurut Budiyatna pantas untuk dicopot adalah Menteri BUMN Rini Soemarno. Terlebih, baru-baru ini anak buah Rini, RJ Lino baru saja dijerat KPK.

"Rini kan ada hubungan dengan RJ Lino. Lino kan bersalah,” ulas Budiyatna.

Nama terakhir yang disrbut  Budiyatna adalah Jaksa Agung M Prasetyo. Menurut Budiyatna, Kejaksaan Agung tak akan mampu bersikap adil dan profesional karena kini dipimpin bekas anggota DPR dari Partai NasDem itu.

"Dia orangnya Surya Paloh. Kini kan sudah ramai juga ribut-ribut soal dia jadi  harus diganti," pungkasnya.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksikan Sidang SDA, Djan Faridz : Support Beliau Wajib Hukumnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler