Pak Jokowi Nilai Ekonomi Global Seperti Kisah Film Ini

Rabu, 12 September 2018 – 19:50 WIB
Presiden Jokowi berpidato pada World Economic Forum (WEF) on ASEAN, di National Convention Center, Hanoi pada Rabu (12/9). Foto: Setpres RI

jpnn.com, HANOI - Presiden Joko Widodo menyebut kondisi perekonomian dunia saat ini menuju ‘perang yang tak terbatas' atau 'infinity war'. Dia mengambil cerita film 'Avengers: Infinity War' di mana sosok bernama 'Thanos' mengancam memusnahkan setengah populasi bumi.

Nah, Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi, menyatakan dirinya dan sesama rekan ‘Avengers' lainnya siap untuk mencegah hal tersebut terjadi.

BACA JUGA: Nilai Perdagangan Indonesia dan Vietnam Terus Meningkat

"Thanos ingin memusnahkan setengah populasi karena dia percaya sumber daya planet bumi terbatas,” ujar Presiden Ketujuh RI itu dalam pidatonya di World Economic Forum (WEF) on ASEAN di National Convention Center, Hanoi, Rabu (12/9).

BACA JUGA: Era Jokowi, Pertamina Bisa Jadi Tuan di Negeri Sendiri

Namun, menurut Jokowi, pada kenyataannya sumber daya untuk umat manusia tidak terbatas. Perkembangan teknologi misalnya, telah menghasilkan peningkatan efisiensi, dan memberi kita kemampuan untuk memperbanyak sumber daya menjadi lebih banyak dari sebelumnya.

“Penelitian ilmiah membuktikan, ekonomi kita sekarang lebih 'ringan' dalam hal berat fisik dan volume fisik. Dalam 12 tahun terakhir, total berat dan volume televisi, kamera, pemutar musik, buku, surat kabar, dan majalah telah tergantikan oleh ringannya ponsel pintar dan tablet,” tutur suami Iriana.

BACA JUGA: Super Junior Pamer Foto Bareng Jokowi, Begini Gayanya

Presiden juga memberikan contoh bagaimana pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang besar dan berat, sudah mulai diganti oleh panel surya yang tipis dan ringan.

Di depan sejumlah pimpinan negara yang hadir, dia juga memaparkan bahwa sudah saatnya peningkatan ekonomi didorong bukan lagi dari sumber daya alam, melainkan sumber daya manusia yang tidak terbatas.

Secara khusus, mantan wali kota Surakarta itu mengatakan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, khususnya kaum muda sedang menggerakkan transformasi e-Commerce dan ekonomi digital.

“Saat ini, Indonesia telah memiliki empat 'Unicorn' atau perusahaan start-up dengan nilai miliaran dolar, sama dengan jumlah 'Unicorn' di gabungan 28 negara di Uni Eropa," ucapnya.
SDM menurut mantan pengusaha mebel ini, juga turut mendorong revolusi industri keempat atau Revolusi Industri 4.0. Itu ditandai dengan peluncuran "Making Indonesia 4.0" sebagai program pemerintahannya menyambut Revolusi Industri 4.0.

Jokowi meyakini Revolusi Industri 4.0 akan menciptakan banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesetaraan, karena salah satu aspek penting dari Industri 4.0 adalah penurunan biaya produk dan jasa sehingga menyebabkan produk tersebut lebih murah dan mudah dijangkau bagi kalangan berpendapatan rendah.

Pihaknya meyakini bahwa ASEAN, termasuk Indonesia akan menjadi yang terdepan dalam Revolusi Industri 4.0. Namun untuk menuju ke arah sana, dia mengajak seluruh anggota form untuk mencegah terlebih dahulu perang dagang menjadi 'perang yang tak terbatas'.

Sosok 'Thanos' menurut Jokowi, bukanlah seorang individu, namun sebuah kepercayaan yang salah bahwa untuk mencapai keberhasilan satu kelompok, yang lain harus mengalah.

“Perang yang tak terbatas bukan hanya tentang perang dagang, namun tentang kita semua agar kembali belajar pada sejarah bahwa dengan kreativitas, energi, kolaborasi dan kemitraan, kita sebagai manusia dapat menikmati kelimpahan, dan kita bisa menghasilkan bukan perang yang tak terbatas melainkan sumber daya yang tak terbatas,” katanya mengakhiri pidatonya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Ingin Ciliwung Seperti Sungai Cheonggyecheon di Korea


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler