Pak Jokowi, Reshuffle Bagaimana? Ada yang Bilang Moeldoko Pantas Ditimang

Jumat, 24 Juli 2015 – 20:39 WIB
Moeldoko. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat militer Al-Chaidir menilai sudah sepantasnya Presiden Joko Widodo mengganti Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno karena dicap kurang berprestasi dan terkesan santai.

Chaidir pun yakin, menteri yang kemungkinan besar akan diganti Jokowi adalah Tedjo. "Karena prestasi tidak ada, terlalu santai, tidak cocok dengan semangat Kabinet Kerja," kata Al-Chaidir kepada wartawan, Jumat (24/7).

BACA JUGA: Harapkan Perguruan Tinggi Bisa Temukan Potensi Desa Tertinggal

Dia pun menilai sosok militer masih merupakan yang paling tepat untuk mengisi posisi Menkopolhukkam. Sebab, kata dia, kalau secara kultural, sipil akan kewalahan. "TNI salah satu organisasi modern dan rasional dan cepat," katanya.

Menurut Chaidir, salah satu bekal yang harus dimiliki calon pengganti Menkopolhukam yakni kedekatan dengan rakyat. Sebab, kekuatan rakyat yang besar jelas memengaruhi politik, hukum dan keamanan. "Sipil adalah kekuatan kedua setelah tentara, mereka tidak bersenjata tapi bayangkan berapa tenaga kerja yang besar dan sangat berpengaruh," kata Chaidir.

BACA JUGA: Bareskrim Minta Anggaran Tambahan, Kapolri: Kenapa Tidak?

Saat ditanya siapa sosok berlatar belakang militer yang pantas menjabat Menkopolhukam jika Tedjo dicopot, Chaidir tak menampik jika Jenderal Moeldoko merupakan salah satu kandidat yang kuat.

Chaidir menilai, mantan Panglima TNI ini selain dekat dengan Presiden Jokowi, juga diyakini mampu membangkitkan semangat bernegara. "Saya lihat memang perlu dipertimbangkan Moeldoko," tegasnya.

BACA JUGA: Kubu Ical Desak Bareskrim Cepat Tetapkan Tersangka

Selain itu, lanjut dia, nama lain yakni  mantan Wakil Menteri Pertahanan Syafrie Syamsuddin. "Selain itu ada Syafrie Syamsuddin," ungkap Chaidir.

Sedangkan pengamat militer Universitas Muhammadiyah Malang Muhadjir Effendy berpendapat pergantian Menkopolhukam merupakan hak prerogatif Presiden.

Muhadjir menuturkan Presiden Jokowi bisa saja tak mengganti dan memberikan teguran keras bila memang capaian Tedjo masih di bawah target. “Bidang Polhukam itu memang sebagian urusannya bersifat tak terprediksikan. Semakin tidak stabil keadaan akan semakin banyak kasus yang tak terprediksikan dengan konsekuensi yang juga tak terhindarkan (unavoidable)," katanya.

Pria yang pernah kursus singkat di National Defense University, Amerika Serikat ini, mengatakan, mungkin saja Moeldoko akan ditunjuk menggantikan Tedjo.

Apalagi, sebelum Tedjo yang merupakan purnawirawan TNI AL, jabatan Menko Polhukam diduduki Djoko Suyanto yang pensiunan TNI AU. Kalau Moeldoko yang berasal dari TNI AD mendapat posisi maka pergiliran posisi sangat ideal terjadi.

"Moeldoko salah seorang sosok yang sangat layak apabila menempati bidang Polhukam. Dengan bekal sebagai jenderal purnawirawan berpengalaman serta kualifikasi akademik tingkat doktor yang dimiliki, saya kira cukup untuk jaminan akan hal itu," kata Chaidir. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabulkan Tuntutan Ical Rp 100 M, Putusan PN Utara Dinilai Aneh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler