Pak Menag Alumnus Pesantren, Kok Analoginya soal Azan Begitu?

Jumat, 25 Februari 2022 – 16:26 WIB
Ketua Fraksi PAN di DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Foto: Arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PAN di DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tentang analogi suara azan yang bersahutan dengan gonggongan anjing bisa melukai perasaan umat Islam.

Menurut Saleh, banyak pihak yang mempersoalkan pernyataan menteri yang kondang dengan panggilan Gus Yaqut itu.

BACA JUGA: Reza Indragiri Menganalisis Ucapan Menag Yaqut dan Edy Mulyadi, Ini Kesimpulannya

"Masyarakat telah bereaksi, malah di media sosial dibahas dengan beragam komentar miring," kata Saleh, Kamis (24/2).

Mantan ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu mengatakan suara azan adalah seruan dan ajakan untuk melaksanakan salat.

BACA JUGA: Fauzi Bahar kepada Menag Yaqut: Jangan Coba-Coba Injak Tanah Minangkabau

"Orang yang tidak salat saja, masih menghormati azan. Ada banyak kegiatan dan aktivitas yang sengaja dihentikan sementara ketika suara azan berkumandang," kata Saleh.

Oleh karena itu, Saleh merasa heran dengan pernyataan Menag Yaqut. Sebagai alumnus pesantren, menteri asal Rambang, Jawa Tengah, itu tidak sepatutnya membandingkan azan dengan gonggongan anjing.

BACA JUGA: SE Menag Bukan Larangan Azan, Hanya Pengaturan Pengeras Suara

"Menteri agama, kan, santri, kenapa malah membandingkan panggilan salat tersebut dengan gonggongan anjing?" kata Saleh.

Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan kebijakannya tentang pengaturan penggunaan pelantang suara di masjid yang menuai protes. 

Gus Yaqut mengatakan pengaturan itu bertujuan agar hubungan antarumat beragama lebih harmonis.

"Kita bayangkan, saya muslim, saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan TOA sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?" ucap Yaqut di Pekanbaru, Riau, Rabu (23/2).

Dia juga menggunakan analogi lain tentang warga di perumahan yang tetangganya memiliki anjing.

"Tetangga kita, kiri, kanan, depan, belakang, pelihara anjing semua, misalnya, menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," tutur Yaqut.(ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Minta Menag Gus Yaqut Jangan Bikin Gaduh, Sebaiknya Fokus Bantu Presiden


Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler