jpnn.com - MASALAH pengeras suara di masjid rupanya mendapat perhatian dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Menurut dia, ibadah di masjid lebih banyak memerlukan indra telinga. Dengan demikian, dibutuhkan sistem pengeras suara yang tidak asal-asalan.
BACA JUGA: Dukun Politik Wafat, Golkar Kehilangan Tokoh Pendiri
“Anggap saja kita datang 10 menit sebelum khatib naik mimbar. Lalu, mendengarkan khotbah dengan diam dan khusyuk itu sekitar 30 menit. Salatnya paling cuma lima menit. Jadi, sebenarnya 75-80 persen waktu di masjid menggunakan telinga,” ujar Rudiantara di Masjid Istiqlal, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dapat dibayangkan jika sistem suara di masjid tidak enak didengar jamaah. Kekhusyukan pun berkurang. Rudiantara menyatakan bahwa banyak pengurus masjid yang kurang mengerti tata cara mengatur sistem suara dengan baik.
BACA JUGA: Ketua DPRD Banten Tantang KPK
“Makanya, kita sering dengar suara kresek-kresek, mendengung, kadang suaranya malah hilang,” katanya.
Hal itu sering kali diperparah dengan pembangunan masjid yang tidak memperhitungkan sistem suara yang mumpuni. Contohnya, masjid yang dipenuhi marmer bakal makin membuat efek menggema.
BACA JUGA: Perpres Satgas Kelautan Dinilai Rawan Digugat
“Kalau suaranya tang tung tang tung enggak jelas, malah bikin ngantuk,” tutur Rudiantara. (wir/c14/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan: Tenang, Tunjangan Guru tak Akan Dihapus
Redaktur : Tim Redaksi