jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Sabam Sirait mengharapkan publik tak serta-merta menyalahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait eksekusi terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) Tuti Tursilawaty di Arab Saudi. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu menegaskan, hal yang perlu disesalkan adalah tindakan otoritas Arab Saudi yang mengeksekusi vonis mati terhadap Tuti Tursilawaty tanpa didahului notifikasi.
Menurut Sabam, tindakan Arab Saudi terhadap Tuti telah memunculkan persoalan diplomatik. “Saya dengar juga pemerintah Indonesia sudah melayangkan protes,” ujarnya dalam dialog dalam rangka mengisi masa reses dan serap aspirasi di Lapo Codian, Cililitan, Jakarta Timur, Jumat (2/11).
BACA JUGA: Saudi Menampar Muka Sendiri Jika Serahkan Jenazah Khashoggi
Ada ratusan warga yang hadir dalam pertemuan itu. Di antaranya dari komunitas seperti Persatuan Wartawan Nasrani ( Pewarna), Komunitas FORMASI ( Forum Komunikasi 5 Puak Seluruh Indonesia ) dan Komunitas Muda-Mudi Cililitan.
Pertemuan Sabam dengan warga itu tidak hanya melulu soal aspirasi. Kegiatan itu juga menjadi ajang diskusi.
BACA JUGA: Desak Perketat Regulasi Perlindungan Buruh Migran
Salah seorang peserta yang hadir, Luther menanyakan kebijakan luar negeri RI saat Tuti di pancung tanpa notifikasi. Namun, Sabam menilai pemerintahan Presiden Jokowi sudah melakukan langkah tepat.
Sabam menambahkan, Arab Saudi memang memiliki aturan sendiri yang tak bisa diintervensi. Namun, mengeksekusi warga negara lain tanpa notifikasi tentu patut disesalkan.
BACA JUGA: Hampir Semua Buruh Migran Dieksekusi Saudi tanpa Notifikasi
"Kita sangat menyesalkan tindakan itu, tapi masing-masing negara punya cara sendiri menegakkan hukum di negaranya,” ujar mantan legislator PDIP di Komisi Luar Negeri DPR RI itu.(jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Dukung Moratorium Pengiriman TKI ke Arab Saudi
Redaktur : Tim Redaksi