Pak SBY Terharu, Bu Ani Meneteskan Air Mata

Minggu, 20 November 2016 – 06:36 WIB
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono saat melayat almarhum Sutan Bhatoegana, di rumah duka di komplek Vila Duta, Bogor, ditemani istrinya, Ani Yudhoyono, dan putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhyono (Ibas). Foto: Dyn/Jawa Pos

jpnn.com - BOGOR - Susilo Bambang Yudhoyono turut melayat almarhum Sutan Bhatoegana yang meninggal, kemarin (19/11) pagi.

Politikus Partai Demokrat yang kondang dengan  celetukan ’ngeri-ngeri sedap’ itu berpulang setelah sekitar 2 pekan dirawat di Rumah Sakit Bogor Medical Center (BMC) karena penyakit kanker hati.

BACA JUGA: Dukung Keutuhan NKRI, Kelompok Cipayung Plus Gelar Aksi Damai

SBY datang di rumah duka di komplek Vila Duta, Bogor, ditemani istrinya, Ani Yudhoyono, dan putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhyono (Ibas).

Kedatangan mereka disambut haru pihak keluarga. Istri almarhum, Nunung Rusyati, tak sanggup menahan tangis saat menyambut kedatangan rombongan.

BACA JUGA: Projo: Jangan Kaitkan Ahok dan Presiden

Presiden ke-6 RI dua periode itu sempat pula diperlihatkan wajah almarhum yang ditutup kain putih.

Dengan wajah haru, SBY lalu memanjatkan doa. Sedangkan, Ani yang duduk bersimpuh di sebelah kanannya tampak meneteskan air mata.

BACA JUGA: Demo 2 Desember, Ini Respon Ustaz Arifin

”Saya baru kembali dari Malaysia kemarin (dua hari lalu, Red) sore, dan saya ingin jenguk almarhum (di rumah sakit). Tapi Allah berkata lain, almarhum telah berpulang hari ini (kemarin, Red),” tutur SBY.

Dia lalu menceritakan sekilas perjalanan pertemanannya dengan Sutan yang telah dilalui sekitar 15 tahun.

Terutama, masa-masa ketika bersama-sama membangun Partai Demokrat di era awal.

”Beliau ini pejuang sejati, jasanya khususnya dalam perjuangan politik amat besar,” lanjut ketua umum Demokrat itu, di depan jenazah.        

Sutan meninggalkan tiga orang anak. Politikus yang termasuk terlibat aktif dalam berdirinya Demokrat itu, sempat menjadi anggota DPR dua periode berturut-turut, 2004-2014.

Seiring mencuatnya kasus suap SKK Migas yang lebih dulu menetapkan mantan kepala SKK Migas Rudi Rudiandini, nama Sutan sebagai pimpinan Komisi VII ikut terseret.

Pada 14 Mei 2014, Sutan resmi ditetapkan pula sebagai tersangka oleh KPK.

Hingga sebelum meninggal, almarhum tengah menjalani hukuman 12 tahun penjara dari pemberatan tuntutan awal 10 tahun penjara.

“Seperti halnya seorang manusia lainnya, tidak menutup ada kekurangan, tapi itu juga tidak menutup perjuangan almarhum yang alhamdulillah menghasilkan banyak hal nyata. Tidak ada kata lain, selamat jalan Pak Sutan, semoga amal ibadah dan jasanya ditatat Allah SWT,” kata SBY.

Setelah sempat dishalatkan di Masjid Al Amanah, di komplek perumahan alamarhum, jenazah dibawa ke pemakaman umum Giri Tama, Parung, Bogor.

Selain SBY dan keluarga, mantan Wapres Budiono juga ikut datang melayat.

Beberapa petinggi dan politisi Demokrat tak ketinggalan. Diantara yang tampak, Wakil Ketua Umum Demokrat Roy Suryo dan Syarief Hasan.

Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat sekaligus Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, mantan Sekjen Demokrat Vence Rumengkang, dan Max Sopacua juga terlihat hadir di rumah duka.    

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyatakan, KPK turut berduka atas meninggalnya Sutan Bathoegana.

"Semoga kekhilafan beliau diampuni dan mendapat tempat yang baik di sisiNya," ucap Laode.

Ucapan duka juga datang dari Wakil Ketua Saut Situmorang. Menurut dia, Sutan pernah lama ditahan di Rutan KPK.

"Beliau sudah kayak keluarga besar KPK," terangnya kemarin.

Secara tidak sengaja, dia pernah bertemu dengan Sutan. Yaitu, ketika dia datang ke kantor KPK, sedang Sutan hendak keluar lift di lantai D. "Sebagai manusia saya hanya lempar senyum saja," ungkapnya.

Dia juga pernah menemani Komisi III DPR RI saat mengunjungi Sutan di Rutan KPK. Pihaknya juga pernah mengabulkan permintaan Sutan untuk menonton televisi bareng dengan tahanan lainnya.

Sutan dan tahanan yang lain sangat senang saat bisa nonton bareng.

"Kami sediakan TV untuk ditonton bareng," paparnya. Dia berharap keluarga almarhum diberi ketabahan dan kesabaran.

Ketika ditahan di Lapas Sukamiskin Bandung, Sutan sangat rajin beribadah.

Bahkan, sering mengisi khotbah Jumat. Dia juga mengajak napi yang lain untuk beribadah. (dyn/lum)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Asman: Jangan Biarkan Pemda Bangkrut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler