jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku sangat prihatin terhadap kekerasan kepada etnis muslim Rohingya oleh penguasa Myanmar. Menurutnya, kejahatan kemanusiaaan tersebut harus segera diselesaikan.
"Saya sebagai umat muslim tentu saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi di sana dan tentu kami juga melakukan banyak juga langkah-langkah," kata Tito di sela acara Diklat Komunikator Politik DPP Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/9).
BACA JUGA: Pak Tito Akan Dekati Kepolisian Myanmar agar Setop Kekerasan
Tito mengatakan, pemerintah Indonesia sudah melakukan langkah diplomatik dengan langsung mendatangi Myanmar. Presiden Joko Widodo, kata Tito, mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menemui para pengambil keputusan di pemerintahan Myanmar.
Bahkan, Indonesia bisa menjadi negara satu-satunya yang bisa masuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar. Sebab, Indonesia mengantongi akses dari pemerintahan di negeri yang dahulu bernama Burma itu.
BACA JUGA: PKS Menanti Aksi Nyata Aung San Suu Kyi
"Pembicaraan diplomasi ini jauh lebih efektif. Di samping itu ada yang sudah dilibatkan sebelas lembaga baik termasuk NU, Muhammadiyah, Darut Tauhid, Dompet Duafa dan lain-lain. Nah itu dilakukan mereka saat ini. Kemudian dari kepolisian juga prinsip kami dukung langkah-langkah pemerintah," jelas dia.
Tito justru mengeluhkan tentang pernyataannya soal Rohingya yang justru dipelintir dan viral di media sosial. Padahal, Tito hanya menyatakan tentang upaya penggiringan opini tragedi Rohingya untuk membangkitkan sentimen agama di dalam negeri.
BACA JUGA: FPI Mau Berperang di Myanmar? Ini Warning dari Pak Wiranto
"Yang ditulis di sana, waduh, Tito sudah terlalu banyak ikut politik. Tito lempar bola panas," jelas dia.(mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Siap Tampung Pengungsi Rohingya
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga