jpnn.com - JAKARTA - Kebakaran di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr Mintoharjo di Bendungan Hilir, Jakarta Selatan, Senin (14/3) mengakibatkan empat orang yang berada di ruang terapi oksigen hiperbarik meninggal dunia. Dugaan sementara, kebakaran itu dipicu korsleting listrik.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan, kebakaran di ruang terapi itu ibarat panci presto. Di ruangan tertutup dan udara bertekanan tinggi itu, sedikit kesalahan saja bisa memicu sebuah kebakaran.
BACA JUGA: Ini Dugaan Kapolda tentang Kebakaran RS TNI AL
"Kemudian empat pasien yang sedang terapi di sana mereka terjebak di dalam itu. Karena itu sama kaya panci presto," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (15/3).
Dia menambahkan, kecil peluang untuk orang menyelamatkan diri ketika terjebak kebakaran di ruang hiperbarik. Sebab, ruangan itu kedap udara dan bertekanan tinggi.
BACA JUGA: TNI AL Bentuk Satgas Investigasi Kebakaran di RS DR. Mintoharjo
Fasilitas ruang terapi oksigen hiperbarik di RSAL Mintohardjo. Foto: RSAL Mintohardjo
BACA JUGA: Hati-hati! Rasionalisasi PNS Menyangkut Urusan Perut
"Ada pemantik api, mulai ada oksigen, oksigen yaitu bahan bakar, ada bahan yang dibakar. Otomatis ada kerawanan, ada percikan sangat berbahaya sekali," bebernya.
Seperti diketahui, dalam peristiwa ada empat orang tewas. Yakni mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol (Purn) Abubakar Nataprawira, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo, dr Dimas Qadar Radityo, serta Edi Suwardi Suryadiningrat.(mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3.287 PNS Terancam Kena Rasionalisasi
Redaktur : Tim Redaksi