jpnn.com - JAKARTA -- Polisi berhasil menggagalkan paket bom dari Surabaya, Jawa Timur, ke Makassar, Sulawesi Selatan, awal pekan ini.
Paket bom ini sebelumnya gagal digunakan di Kota Pahlawan karena situasi tak memungkinkan. Lantas, paket bom yang dikuasai kelompok teroris jaringan Santoso itu dikirim ke Makassar untuk digunakan melakukan penyerangan di sana.
BACA JUGA: Polri Gagalkan Pengiriman Paket Bom Teroris
Menurut Kapolri Jenderal Sutarman, setiap sel-sel teroris yang ada di Indonesia ini pergerakannya sudah tercover Mabes Polri.
"Ini teknis sekali. Yang jelas, sel teroris yang bergerak di seluruh Indonesia ini sudah tercover oleh kita. Baik itu lewat IT (Information Technology), maupun survelliance, semua kita ikuti. Sehingga kita bisa menangkap pelaku sebelum melakukan penyerangan," kata Sutarman usai Salat Jumat di Mabes Polri.
BACA JUGA: Belum Bisa Pastikan Keaslian Video Ical Pelesiran
Dalam penangkapan itu tiga orang berhasil diamankan. Masing-masing satu di Makassar, Lampung dan Bengkulu.
Sutarman menegaskan, kelompok yang juga anak buah Santoso ini menargetkan sejumlah lokasi untuk diserang. "Kantor polisi di antaranya, dan lain-lain yang selama ini menjadi target mereka," papar Kapolri.
BACA JUGA: Kejaksaan Geledah Kantor Adhi Karya Bali
Alumnus Akademi Kepolisian 1981, itu mengatakan bahwa dari tiga yang ditangkap, salah satunya diduga kuat terlibat penyerangan dan pembunuhan Anggota Polri di Poso beberapa waktu lalu.
Selain itu juga terlibat serangkaian pelatih merakit bom, latihan militer di Taman JK, Poso. "Ini bagian dari kelompok Santoso," tegas bekas Kepala Bareskrim Polri ini.
Lebih jauh Kapolri mengimbau bahwa setiap masyarakat diberi kebebasan berpendapat di era demokrasi ini. "Tapi, harus dilakukan dengan damai, bukan dengan membawa bom, senjata api dan membunuh," katanya.
Menurutnya, itu bukan tergolong budaya Indonesia yang sangat toleran dan menghormati satu sama lain. "Sepanjang dia lakukan kegiatannya dengan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan, bawa bom, senpi, kita lakukan tindakan tegas," katanya seraya menegaskan kasus ini tidak terkait dengan pemilihan umum. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Terbitkan 49 Flight Clearance demi MH370
Redaktur : Tim Redaksi