jpnn.com - JAKARTA -- Tim Penyidik Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menggagalkan upaya penyelundupan paket bom dari Surabaya, Jawa Timur ke Makassar Sulawesi Selatan, awal pekan ini.
Yang ditangkap tak lain adalah anak buah gembong teroris paling dicari Polri saat ini, Santoso.
BACA JUGA: Belum Bisa Pastikan Keaslian Video Ical Pelesiran
"Empat hari lalu kita berhasil menggagalkan upaya pengiriman paket bom dari Surabaya yang dikirim melalui jasa angkutan barang ke Makassar," kata Kapolri Jenderal Sutarman di Mabes Polri usai Salat Jumat.
Dijelaskan Sutarman, awalnya penyidik mengendus adanya informasi pengiriman paket bom. Lantas, gerak-gerik mereka diikuti. Menurut Sutarman, awalnya bom itu hendak digunakan untuk melakukan teror di Surabaya. "Tapi mungkin suasananya tidak pas, sehingga dikirim untuk melakukan penyerangan di Sulsel," kata Kapolri.
BACA JUGA: Kejaksaan Geledah Kantor Adhi Karya Bali
Nah, begitu sampai di Makassar, Anggota Polri yang sudah mengintai beberapa hari kemudian melakukan penangkapan. Sebelumnya Polri sudah menginformasikan kepada perusahaan ekspedisi untuk jauh-jauh karena ada paket diduga bom.
"Alamat pengirimannya jelas. Sehingga ketika pelaku di Makassar akan mengambil berhasil kita tangkap setelah kita ikuti beberapa hari," kata Sutarman.
BACA JUGA: Indonesia Terbitkan 49 Flight Clearance demi MH370
Dari penangkapan pelaku di Makassar, kata Sutarman, pihaknya kemudian melakukan pengembangan. Sehingga dalam waktu tak begitu lama, dua pelaku berhasil di tangkap masing-masing di Lampung dan Bengkulu. "Jadi, ada tiga pelakunya. Saya tidak hafal," ungkap Sutarman saat ditanya inisial pelakunya.
Yang jelas, kata Sutarman, para pelaku ini diduga kuat merupakan bagian dari pengikut Santoso. "Iya, kelompok teroris. Ini bagian dari kelompoknya Santoso," kata Sutarman. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Takut Mati, Tersangka Videotron Minta Perlindungan LPSK
Redaktur : Tim Redaksi