jpnn.com - JAKARTA – Paket kebijakan ekonomi ke-13 akan segera diluncurkan pekan depan. Sebelumnya, pemerintah sudah mengkaji paket kebijakan tersebut sejak Mei lalu.
Menko Perekonomian Darmin Nasution tak menampik bahwa peluncuran paket kebijakan tertunda. Itu dikarenakan pemerintah sibuk dengan gelaran World Islamic Economic Forum (WIEF) yang baru selesai, Kamis (4/8) kemarin.
BACA JUGA: Fantastis! GoJek Raup Rp 7,2 Triliun
Darmin memastikan menyelesaikan paket kebijakan pekan ini. ’’Kalau belum cukup, paling lambat selesai pekan depan,’’ ujarnya di sela-sela Rakornas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta kemarin.
Ada dua fokus kebijakan yang dikaji serius kali ini. Yakni, percepatan perizinan pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan perdagangan secara elektronik (e-commerce).
BACA JUGA: DPR: Target Penerimaan Negara dari Tax Amnesty Terlalu Ambisius
’’Masih bergantung presiden pilih yang mana (untuk diterbitkan terlebih dulu, Red),” katanya.
Presiden Jokowi memerintahkan mengkaji paket kebijakan berikutnya, yakni stabilisasi harga pangan. Kebijakan itu bertujuan menekan inflasi yang secara tidak langsung berkaitan dengan penurunan angka kemiskinan.
BACA JUGA: PT Pembangunan Perumahan Raih Kontrak Baru Rp 14 Triliun
Paket kebijakan tersebut ditargetkan terbit dalam tiga bulan ke depan. ’’Presiden menyatakan, kalau memang belum cukup (stok di dalam negeri), kami harus berani impor. Kalau lebih, kami harus berani ekspor,’’ imbuhnya.
Mengenai perdagangan melalui internet, pemerintah dan industri telah berdiskusi tentang kemudahan bidang usaha e-commerce. Industri mengusulkan tujuh saran, antara lain, logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, dan perpajakan.
Ada pula saran tentang infrastruktur komunikasi, cyber security, dan pengembangan sumber daya manusia. (ken/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MEA Berlaku, Kreativitas UKM Terus Digenjot
Redaktur : Tim Redaksi