Paket Roti untuk Napi di Lapas Kediri Ini Mencurigakan, saat Isinya Dicek, Oalah

Rabu, 23 November 2022 – 09:41 WIB
Petugas saat ungkap kasus roti berisi telepon seluler yang hendak diselundupkan kepada tahanan narkoba di Lapas Kelas II A Kediri, Jawa Timur. ANTARA/ Asmaul

jpnn.com, KEDIRI - Petugas Lapas Kelas II A Kediri, Jawa Timur menggagalkan penyelundupan ponsel dalam bungkusan roti tawar yang dikirim untuk seorang narapidana, BP.

Paket roti itu dikirimkan pengunjung berinisial EPT, warga Kelurahan Semampir, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

BACA JUGA: Mau Bebas dari Penjara, Napi Ini Malah Kabur dari Rutan

Menurut Kepala Lapas Kelas II A Kediri Moh Hanafi, roti itu ditujukan pelaku untuk napi narkoba berinisial BP.

"Pengirim mengirimkan dua bungkus roti yang di dalamnya ada dua telepon seluler lengkap dengan pengisi daya baterainya," kata Hanafi di Kediri, Selasa (22/11).

BACA JUGA: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Blak-blakan soal Uang Ini

Upaya penyelundupan ponsel ke lapas itu terungkap setelah petugas yang curiga memeriksa paket menggunakan mesin X Ray.

Dari layar monitor terlihat di dalam dua bungkus roti tawar itu masing-masing berisi sebuah ponsel lengkap dengan pengisi daya.

BACA JUGA: Ronny & Fadhil Dituntut Mati, Perkaranya Terkait Narkoba yang Menjerat Irjen Teddy

Hasil pemeriksaan, pengirim paket mengaku saudaranya napi BP. Pihak lapas menduga kasus ini berkaitan dengan narkoba.

BP saat ini sudah menjalani tahanan selama 1,5 tahun dari total delapan tahun vonis hakim.

Dengan kejadian itu, EPT tidak diizinkan lagi ke berkunjung ke Lapas Kediri, sedangkan BP dimasukkan ke sel khusus.

"Yang bersangkutan telah kami tempatkan di sel khusus setelah kami buatkan berita acara dan mengakui perbuatannya," ujar Hanafi.

BP menjalani penahanan di sel khusus selama tujuh hari. Jika yang bersangkutan kembali berbuat ulah, sanksinya bakal ditambah.

"Tugas kami pembinaan, kalau masih bisa dibina, kami bina. Seandainya tidak mampu, tentu akan dipindah ke lapas lain. Itu perlu diketahui keluarga," ujar Hanari. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler