Hal itu disampaikan Menneg BUMN Sofyan Djalil
BACA JUGA: Pemudik Jalur Laut Naik 10 Persen
Menurut dia, setelah tahun ini diserahi tugas mengelola BUMN penerbangan Merpati Nusantara, maka tahun depan PPA akan mendapat tambahan pasien baruSofyan mengatakan, selain PT PAL Indonesia, BUMN lain yang juga diproyeksikan menjadi pasien PPA adalah BUMN bidang pelayaran PT Djakarta Lloyd
BACA JUGA: Ekspor Kolaps, Keuangan Terjaga
’’Saat ini tengah dievaluasi PPA, kemungkinan memang akan ditangani,’’ ujarnya.Setelah resmi memperpanjang masa tugas PT PPA pada awal bulan ini, pemerintah memang me-setting PPA menjadi perusahaan dengan spesialisasi merestrukturisasi BUMN-BUMN bermasalah.
Menurut Sofyan, BUMN yang akan dikelola PPA bisa BUMN yang dalam keadaan rugi atau tidak punya kemampuan meminjam uang dari bank
Tentang PT PAL Indonesia, kata Sofyan, kondisi keuangannya sebenarnya masih cukup bagus
BACA JUGA: Minyak Goreng Perlu Fortifikasi
Hanya saja, lanjut dia, saja tahun ini manajemen terlalu ambisius dengan melakukan 20 kontrak penyediaan kapal sekaligus dengan harga tetap’’Sekarang mereka kesulitan dengan karena naiknya harga komoditasDitambah lagi, beban utang-utang sebelumnya,’’ katanya.Dalam beberapa kesempatan, Sofyan memang sempat menyinggung kinerja PT PAL IndonesiaBUMN yang berkantor di Ujung, Surabaya, ini bergerak di bidang rancang bangun kapal, mesin, alat apung, serta beberapa alat usaha non kapal’’Bulan lalu saya ke PT PAL, sebenarnya potensinya luar biasa,’’ terangnya.
Sedangkan tentang PT Djakart Lloyd, dikatakan bahwaBUMN tersebut mengalami kesulitan akibat terus menerus rugi beberapa tahun sebelumnyaUntuk itu, lanjut dia, Keputusan Menteri tentang syarat BUMN yang bisa dikelola sementara oleh PPA saat ini sudah ada di tangan KementrianSelanjutnya, hal itu akan dibahas lagi bersama Menteri Keuangan.
Sementara itu, kata Sofyan, untuk mendukung kinerja PPA, maka pihaknya berencana untuk menambah modal awal PPASuntikan modal Rp 2 triliun pun kini tengah disiapkan’’Ini agar PPA sendiri sehat secara keuangan,’’ ujarnya.
Menurut Sofyan, sebelumnya dana untuk modal awal PPA sudah diajukan dalam RAPBN 2009 sebesar Rp 1,5 triliun Sedangkan dana tambahan sebesar Rp 2 triliun tersebut, kini sudah diajukan kepada DPR(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Revisi UU Migas Bikin Investor Resah
Redaktur : Tim Redaksi