Minyak Goreng Perlu Fortifikasi

Senin, 22 September 2008 – 12:38 WIB
JAKARTA – Tidak hanya tepung terigu yang wajib melakukan fortifikasi (penambahan vitamin bagi kesehatan), minyak goreng (migor) juga diusulkan melakukan hal yang samaBiaya untuk penambahan vitamin A, misalnya, hanya Rp 19 per kilogram minyak goreng

BACA JUGA: Revisi UU Migas Bikin Investor Resah

“Saat ini sudah ada produsen minyak goreng yang sukarela melakukan fortifikasi pada produknya
Nanti juga harus ada kewajiban memberikan fortifikasi pada minyak goreng curah,” ujar Direktur Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI) yang juga Guru Besar Ilmu Gizi, Institut Pertanian Bogor, Soekirman Sabtu (20/9)

BACA JUGA: Pemerintah Dorong BUMN Lakukan Buy Back



Pihaknya mengusulkan agar pemerintah segera menerapkan kewajib fortifikasi minyak goreng dengan vitamin A untuk menekan jumlah wanita dan anak-anak yang mengalami kekurangan vitamin
Setidaknya, dia berharap dalam lima tahun kedepan pemerintah dapat menerapkan aturan wajib fortifikasi vitamin A dalam minyak goreng curah

BACA JUGA: Permen Ekspor Gas Molor



Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mengajukan usulan fortifikasi tersebut kepada Menteri Kesehatan, Siti Fadhilah Supari serta Menteri Perindustrian, Fahmi Idris“Harus ada ketegasan dari pemerintah untuk menyelamatkan anak bangsaBukan hanya fortifikasi di tepung terigu saja,” tegasnya.

Anggota KFI Drajat Martianto menjelaskan setidaknya ada 10 juta wanita dan anak-anak Indonesia yang mengalami kekurangan vitamin ADipilihnya minyak goreng sebagai media fortifikasi disebabkan karena 70 persen minyak goreng diproduksi dalam bentuk curah dan dikonsumsi oleh mayoritas penduduk IndonesiaBeberapa negara berkembang yang menghadapi masalah serupa juga menerapkan fortifikasi vitamin A“Itu sudah lazim di negara manapun yang menghadapi masalah kekurang vitaminTapi medianya berbeda,” tukasnya.

Dia mencontohkan, negara-negara di Afrika melakukan fortifikasi vitamin A dengan media gulaSayangnya hal itu tidak mungkin duterapkan di Indonesia, yang masyarakatnya banyak menderita diabetesOleh sebab itu, studi yang dilakukan KFI merujuk penggunaan minyak goreng sebagai media fortifikasi vitamin A“Penerapan fortifikasi pada minyak goreng, lebih tepat karena tingkat konsumsi yang lebih tinggi dari pada gula,” lanjutnya,

Dia merinci, konsumsi tertinggi masyarakat Indonesia, pertama adalah beras, kedua garam dan ketiga minyak gorengDalam fortifikasi itu, dia mnyebut, tambahan biaya yang ditanggung produsen sangat kecilBerdasarkan studi KFI, hanya dibutuhkan Rp 19 per kilo minyak goreng untuk fortifikasi penambahan vitamin A“Biaya fortifikasi sangat kecil, hanya 0,2 persen dari harga minyak goreng yang rata-rata Rp 9000 perkilogramBila ditambahkan biaya lain-lainnya mungkin sekitar Rp 30-40 atau 0,5 persen,” jelasnya(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Krisis, BI Perpanjang Jangka Repo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler