Ekspor Kolaps, Keuangan Terjaga

Senin, 22 September 2008 – 12:40 WIB
JAKARTA - Krisis keuangan yang mengguncang perusahaan keuangan Lehman Brother di Amerika Serikat diperkiraklan juga akan mempengaruhi kinerja ekspor IndonesiaSetidaknya ekspor ke negeri Paman Sam itu akan turun sekitar 20 persen dari sebelumnya

BACA JUGA: Minyak Goreng Perlu Fortifikasi

“Padahal Amerika Serikat adalah negara tujuan ekspor terbesar setelah Jepang,” ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, MS Hidayat, Sabtu (20/9)


Menurut dia, dalam kondisi turbulensi semacam itu ekpor Indonesia ke AS dipastikan akan anjlok drastis

BACA JUGA: Revisi UU Migas Bikin Investor Resah

Oleh sebab itu, dia yakin Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan Amerika Serikat sebagai pasar ekspor tradisional lagi
Sebelum guncangan finansial Amerika Serikat kali ini, ekspor Indoensia juga telah tertekan akibat krisis subrime mortgage (kredit macet perumahan) tahun 2007

BACA JUGA: Pemerintah Dorong BUMN Lakukan Buy Back



Akibatnya, tahun lalu, ekspor Indonesia ke pasar AS hanya tumbuh lima persen, jauh lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ekspor Indonesia ke AS pada 2002-2006 yang mencapai 12 persen per tahun“Melemahnya pasar AS membuat diversifikasi pasar ekspor makin mendesak,” tukasnya.

Sedangkan dalam pasar uang, Hidayat memprediksi tidak akan berdampak langsung karena portofolio yang dimiliki Lehman Brothers di Indonesia tidak dalam skala besarNamun dia berharap agar pelaku dan pemain pasar Indonesia menjaga pasar uang dalam negeri tetap stabil“Saat ini beberapa investor asing tiba-tiba melakukan aksi penjualan saham dan pergi dari pasar IndonesiaMereka membeli saham di Amerika Serikat dan Eropa untuk memulihkan keadaan di sana,” ungkapnya.

Investor pasar uang yang meninggalkan pasar Indonesia, kata dia, kebanyakan pemain asal Amerika SerikatBeberapa dari mereka ada yang menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan membeli dolarHidayat meminta para pelaku dan pemain pasar Indonesia tidak terpengaruh ikut menjual sahamnya dan membeli dolar“Tidak perlu panik, semoga ini hanya suatu gejala sementara sajaSekarang juga pelan-pelan mulai rebound,” tukasnya.

Dia memprediksi krisis ini akan berlangsung selama tiga bulanNamun dia mengharapkan krisis ini tidak menyebabkan kebangkrutan di bidang usaha dalam skala besarSelama tiga bulan itu, pelaku pasar diharapkan tidak bertindak emosional dan menjaga kepercayaan pasar modal“Time to buy back, terutama bagi BUMN untuk membeli saham-saham bluechips yang murah dan menahannya sampai beberapa bulanPasti nilainya akan naik,” jelasnya(wir)


Neraca Perdagangan Indonesia–Amerika Serikat

                               2003                       2004                2005                   2006                    2007
Ekspor            7.373.740,7        8.767.140,2        9.868.476,5      11.232.103,8     11.614.229,7
Impor              2.694.816,5        3.225.395,8        3.878.919,1        4.056.532,3        4.787.174,4

Total         
    10.068.557,2      11.992.536,0     13.747.395,5       15.288.636,1    16.401.404,1
Dalam USD Ribu

Sumber : Departemen Perdagangan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Permen Ekspor Gas Molor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler