BACA JUGA: Minyak Goreng Perlu Fortifikasi
“Padahal Amerika Serikat adalah negara tujuan ekspor terbesar setelah Jepang,” ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, MS Hidayat, Sabtu (20/9)Menurut dia, dalam kondisi turbulensi semacam itu ekpor Indonesia ke AS dipastikan akan anjlok drastis
BACA JUGA: Revisi UU Migas Bikin Investor Resah
Oleh sebab itu, dia yakin Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan Amerika Serikat sebagai pasar ekspor tradisional lagiBACA JUGA: Pemerintah Dorong BUMN Lakukan Buy Back
Akibatnya, tahun lalu, ekspor Indonesia ke pasar AS hanya tumbuh lima persen, jauh lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ekspor Indonesia ke AS pada 2002-2006 yang mencapai 12 persen per tahun“Melemahnya pasar AS membuat diversifikasi pasar ekspor makin mendesak,” tukasnya.
Sedangkan dalam pasar uang, Hidayat memprediksi tidak akan berdampak langsung karena portofolio yang dimiliki Lehman Brothers di Indonesia tidak dalam skala besarNamun dia berharap agar pelaku dan pemain pasar Indonesia menjaga pasar uang dalam negeri tetap stabil“Saat ini beberapa investor asing tiba-tiba melakukan aksi penjualan saham dan pergi dari pasar IndonesiaMereka membeli saham di Amerika Serikat dan Eropa untuk memulihkan keadaan di sana,” ungkapnya.
Investor pasar uang yang meninggalkan pasar Indonesia, kata dia, kebanyakan pemain asal Amerika SerikatBeberapa dari mereka ada yang menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan membeli dolarHidayat meminta para pelaku dan pemain pasar Indonesia tidak terpengaruh ikut menjual sahamnya dan membeli dolar“Tidak perlu panik, semoga ini hanya suatu gejala sementara sajaSekarang juga pelan-pelan mulai rebound,” tukasnya.
Dia memprediksi krisis ini akan berlangsung selama tiga bulanNamun dia mengharapkan krisis ini tidak menyebabkan kebangkrutan di bidang usaha dalam skala besarSelama tiga bulan itu, pelaku pasar diharapkan tidak bertindak emosional dan menjaga kepercayaan pasar modal“Time to buy back, terutama bagi BUMN untuk membeli saham-saham bluechips yang murah dan menahannya sampai beberapa bulanPasti nilainya akan naik,” jelasnya(wir)
Neraca Perdagangan Indonesia–Amerika Serikat
2003 2004 2005 2006 2007
Ekspor 7.373.740,7 8.767.140,2 9.868.476,5 11.232.103,8 11.614.229,7
Impor 2.694.816,5 3.225.395,8 3.878.919,1 4.056.532,3 4.787.174,4
Total 10.068.557,2 11.992.536,0 13.747.395,5 15.288.636,1 16.401.404,1
Dalam USD Ribu
Sumber : Departemen Perdagangan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Permen Ekspor Gas Molor
Redaktur : Tim Redaksi