Palestina Tolak Mentah-Mentah Undangan Amerika

Senin, 12 Maret 2018 – 07:29 WIB
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abbas. Foto: AFP

jpnn.com, RAMALLAH - Pekan depan, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara donor Palestina bakal membahas kesinambungan pembangunan dan aliran bantuan di Jalur Gaza.

Seharusnya, otoritas Palestina juga hadir dalam pertemuan itu. Namun, pemerintahan Mahmoud Abbas menolak mentah-mentah undangan tersebut.

BACA JUGA: Ladeni Undangan Kim Jong-un, Trump Masuk Jebakan Korut

’’Yang dibutuhkan Jalur Gaza adalah solusi politik, bukan kemanusiaan,’’ kata Ahmad Majdalani, salah seorang pejabat pemerintah Palestina, dalam wawancara dengan stasiun radio Voice of Palestine Jumat malam waktu setempat (9/3).

Menurut dia, AS tahu betul bahwa inti masalah Palestina adalah pendudukan Israel. Dan, masalah itu hanya bisa diselesaikan lewat jalur politik.

BACA JUGA: Ck Ck..Gedung Putih Amburadul Banget di Era Trump

Ahmad Al Kurd, koordinator asosiasi yayasan amal Jalur Gaza, mengatakan bahwa blokade Israel telah menewaskan sedikitnya seribu warga Palestina.

Sebagian besar warga tidak tewas karena bentrok, melainkan faktor kesehatan. ’’Sekitar 450 orang meninggal karena tak mendapat penanganan medis yang layak,’’ ungkapnya kepada Al Jazeera.

BACA JUGA: Remaja Tak Bisa Lagi Membeli Senjata Api

Sementara itu, peluru IDF (militer Israel) kembali merenggut nyawa pemuda Palestina. Pemuda 19 tahun yang diidentifikasi Jerusalem Post sebagai Imayyer Shehadeh itu tewas setelah bentrok dengan IDF di Desa Urif, wilayah selatan Kota Nablus.

Dia ambruk setelah timah panas tentara Israel menembus dadanya. Shehadeh menjadi pemuda ke-12 yang tewas di tangan IDF sepanjang 2018.

’’Beberapa pemukim Yahudi di Tepi Barat merazia desa tersebut, kemudian IDF ikut campur. Tidak jelas siapa yang menembak korban. Tapi, dia sempat dilarikan ke RS Rafidia,’’ terang Ghassan Daghlas, salah seorang saksi.

Selain Shehadeh, ada seorang pemuda yang tertembak. Namun, pemuda 16 tahun tersebut selamat. Saat ini, dia dirawat di rumah sakit. (hep/c18/pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saudi Terancam Kehilangan Dukungan Amerika di Yaman


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler