KENDARI - Lebih dari satu juta siswa/siswi SMA/SMK se Indonesia merasakan kebahagiaan luar biasa saat nama mereka diumumkan sebagai peserta UN yang lulusKebahagiaan serupa juga dirasakan puluhan ribu siswa SMA/SMK di Kota Kendari yang dinyatakan lulus
BACA JUGA: Hutan Akademik, Mekar dan Rimbunlah Ebonyku
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Sultra, tahun ini, angka kelulusan di Kota Kendari ini 96 persen."Tingkat kelulusan SMA/SMK 2011 ini lebih baik dibanding tahun 2010 lalu, yang hanya mencapai 90 persen. Adapun total peserta UN SMA sebanyak 3.336 siswa, dan SMK 1.796 siswa," kata Kabid Dikmen Diknas Kota Kendari, M Jafar
"Dari sejumlah SMA/SMK se-Kota Kendari, SMAN 2 Kendari yang paling banyak siswa IPS-nya yang tidak lulus, yaitu mendekati 10 siswa. Sedangkan SMK yaitu SMK 1 dan 2," lanjutnya.
Sehubungan pengumuman yang berlangsung di setiap sekolah, mantan Kasek SMAN 9 Kendari ini menandaskan sebelum pengumuman tanggal 16 Mei lalu, pihaknya telah menghubungi Polres Kendari dalam pengawalan pengumuman.
"Berkat kawalan Polres dan meningkatnya kelulusan, membuat kondisi kondusif pengumuman di sekolah dan konvoi kendaraan di jalan. Selain itu mengingat tidak adanya ujian ulangan di tahun ini, maka solusinya yaitu ikut ujian Paket C, yang tahun 2010 lalu biasanya berlangsung sekitar bulan Juni atau Juli," tandasnya
BACA JUGA: Tawuran Perayaan Kelulusan
SMAN 1 Lulus 100 Persen
Dengan predikat sebagai SMA favorit, SMAN 1 Kendari membuktikan diri menjadi yang terbaik
BACA JUGA: Orang Tua Menangis, Siswa Histeris
Hal itu membuat semua siswa terlihat antusias merayakan hari kemerdekaanya sebagai siswa.Tak hanya peserta didik yang merasa bahagia, luapan bahagia pun muncul di wajah kepala SMAN 1 Kendari, DrsHBasri MadjidIa mengaku, jumlah peserta ujian tahun ini sungguh unikPeserta ujian berasal dari jurusan IPS sebanyak 111, dan IPA 222, jumlah total 333 dan semuanya berhasil lulus.
Namun, di tengah kebahagiaan para siswanya, orang nomor satu di sekolah favorit itu melarang siswanya melakukan selebrasi dengan mencoret-coret bajuMenurutnya hal itu merupakan tindakan yang kurang baikSelain mengotori lingkungan, baju yang masih layak dipakai itu sebaiknya diberikan pada adik-adik kelasnyaIa pun turun langsung di lapangan menyita semprot pewarna yang digunakan siswa coret-soret baju.
Ia menghimbau pada siswa-siswa yang telah lulus, agar mereka tak terbawa suasanaKelulusan itu bukanlah akhir dari perjuangan untuk menempuh pendidikan, justru itulah awal untuk memulai yang baru, sehingga mereka harus mempersiapkannya lebih matang lagi.(p1/fas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Lulus Unas, Silakan Ujian Paket C
Redaktur : Tim Redaksi