PEKANBARU -- Pertarungan politik di arena Munas Partai Golkar yang digelar di Riau, semakin memanasCara-cara tidak sehat mulai diterapkan untuk menjatuhkan kandidat ketua umum
BACA JUGA: Sikap Irman soal Farhan Dipertanyakan
Kali ini, korbannya adalah Surya PalohBACA JUGA: JK: Awasi Penguasa juga Tugas Mulia
Surat itu menyebutkan, Paloh dijadikan saksi kasus dugaan penyelewengan dana koordinasi pembebasan lahan Blok Cepu dari Mobil Cepu Ltd (MCL) Rp 3,8 miliarNamun setelah diselidiki, surat panggilan tersebut ternyata palsu
BACA JUGA: Farhan Tantang DPD Tempuh Jalur Hukum
"Ternyata surat tersebut palsuDan tak benar adanya pemanggilan tersebut," ujar Tubagus Orri Buchori,Koordinator Tim Sukses Surya Paloh, yang ditemui JPNN di sela-sela keberangkatan ke Pekanbaru, di Denpasar, kemarinTubagus jelas menyesalkan hal tersebutKatanya, hal ini menunjukkan adanya permainan tak bersih dari pihak lawan dengan banyaknya dukungan yang diberikan pada kubu Surya Paloh"Hal ini juga menunjukkan tanda-tanda kekalahan dari pihak lawan politik Surya Paloh," ujarnyaTerkait dengan sebanyak 32 baliho Surya Paloh yang terdapat di Jalan Sudirman, Pekanbaru, yang disobek orang tak dikenal, Tubagus langsung menghubungi timnya yang berada di lokasi Munas
Dari percakapan tersebut diketahui, bahwa robeknya baliho tersebut dikarenakan hujanNamun, ketika ditanyakan tentang hujan yang tak mungkin bisa membuat sobek poster secara serentakIa lagi-lagi menyesalkan hal tersebut"Dalam berpolitik sebaiknya menggunakan cara-cara yang bersihJanganlah menggunakan yang merugikan pihak lawan seperti ini," harapnya.
Sementara itu,salah seorang tim sukses Surya Paloh lainnya yakni Renata Ticonuwu mengatakan hal ini bukti kekalahan dari pihak lawanSehingga menggunakan berbagai cara untuk menjegal Surya Paloh sebaga ketua umum" Hal ini juga menunjukkan kekalahan dari pihak lawan," ucapnya(ind/sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paloh: Rugi jika Pemerintah Intervensi
Redaktur : Tim Redaksi