Pamer Helikopter, Syahrul Jarang Gunakan Mobil Dinas

Selasa, 18 Mei 2010 – 11:07 WIB
MAKASSAR- Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo main rajin melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerahHanya saja, dalam tiga minggu terakhir ini Syahrul Yasin tak lagi menggunakan mobil dinas jika menemui masyarakatnya di berbagai daerah

BACA JUGA: Disergap, Pentolan OPM Tertembak Mati

Syahrul Yasin Limpo terkesan pamer kendaraan barunya, Helikopter
Seringnya menaiki helikopter ini menyebabkan mobil dinas jarang digunakan.

Syahrul menggunakan helikopter saat menghadiri acara Kontak Tani dan Nelayan Andalan di Pinrang

BACA JUGA: Bocah Tewas Dimakan Beruang

Pada hari itu juga, Syahrul terbang ke Wajo dan dilanjutkan ke Palopo dengan helikopter yang sama
Saat Syahrul bertandang ke Enrekang guna menghadiri acara makan dangke, Sabtu (15/5), juga menggunakan helikopter

BACA JUGA: Perang Berlanjut, Pantat pun Kena Panah

Begitu pun saat berkunjung ke Barru, Pangkep, dan Gowa, keeseokan harinya.

Apakah Pemprov Sulsel memiliki Helikopter baru sebagai kendaraan dinas Gubernur? Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel, Agus Sumantri, mengungkapkan bukan kendaraan milik Pemprov SulselAkan tetapi,  helikopter itu adalah pinjaman dari pengusaha Erwin Aksa"Gubernur ditawari, jadi tawaran itu diterima," kata Agus.

Menurut dia, Pemprov Sulsel hanya membayar biaya pembelian bahan bakar avturBiaya perawatan penggunaan helikopter juga menjadi tanggungan Pemprov Sulsel.

Salah satu pertimbangan penggunaan helikopter untuk perjalanan gubernur ke luar daerah, kata dia, karena faktor kesehatan"Pak Gub (Syahrul Yasin Limpo, red) tidak bisa terlalu lama di perjalanan jalur darat," kata Agus.

Efektivitas perjalanan, kata dia, juga menjadi pertimbangan menggunakan helikopterLebih dari satu daerah bisa dikunjungi dengan menggunakan moda transportasi udara itu.

Hal yang sama disampaikan Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Perlengkapan Setda Pemprov Sulsel, ArwienMenurutnya, penggunaan avtur untuk sekali jalan mengunjungi beberapa daerah sebanyak dua drum atau sekitar 400 literPemprov juga harus menyediakan honor pilot sebesar Rp 2 juta untuk sekali jalanPenggunaan helikopter dinilainya lebih hemat meskipun jumlah personel yang dimuat terbatas.

"Jumlah rombongan iring-iringan gubernur bisa berkurangBiaya perjalanan dinas dari sopir hingga pejabat yang ikut juga bisa dikurangiPemprov juga hanya ditawarkan menggunakan helikopter yang cukup lama tidak beroperasi itu," kata Arwien.

Kendati frekuensi penggunaan helikopter dalam beberapa pekan terakhir terbilang tinggi, Arwien mengaku belum ada rencana pengadaan helikopter baruPenyewaan helikopter masih menjadi alternatif utama bila perjalanan dinas dilakukan ke beberapa kabupaten.

Helikopter yang dipinjamkan ke gubernur untuk beberapa perjalanan dinas ke luar daerah, kata dia, juga bukan bentuk gratifikasi kepada pejabat"Tidak ada pemberian gratifikasiMemang helikopternya tidak disewa, tetapi bahan bakar dan honor pilotnya ditanggung pemprov," kata Arwien(rif/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jurus Gigolo Asli Tak Laku di Bali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler