jpnn.com, JAKARTA - Komunitas perempuan alumni sekolah Santa Ursula Jakarta mengadakan pameran lukisan bertema “Dari Perempuan, oleh Perempuan, untuk Dunia”.
Pameran itu menjadi wadah, minat, bakat dan, ekspresi diri melalui seni lukis. Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga berkontribusi dalam memberdayakan UMKM perempuan pengrajin di NTT.
BACA JUGA: Rayakan 165 Tahun, Sekolah Santa Ursula Gelar Pentas Seni Revive to New Heights
Pameran lukisan ke-5 SanUr Painters yang diadakan pada 16-24 September 2023 dan diikuti oleh 107 perempuan alumni sekolah Santa Ursula, pelukis perempuan profesional, dan beberapa murid TK hingga SMA Santa Ursula Jakarta.
Ketua Panitia Pameran Helena Muljanto mengatakan bahwa dalam pameran itu telah terjual sebanyak 48 lukisan.
BACA JUGA: Pameran Lukisan Sanur Painters Melibatkan 107 Seniman
“Sebagian dari hasil penjualan akan didonasikan untuk pemberdayaan perempuan penganyam daun lontar dan perajin tenun Baipito di Larantuka, NTT, Rumah Ziarah Mgr Gabriel Manek, SVD dan juga kepada Ursuline Scholarship Foundation (USF),” ucap Helena, Sabtu (30/9).
Dana yang didonasikan kepada Ursuline Scholarship Foundation (USF) sebesar Rp 7 juta, grup ibu-ibu penganyam daun lontar di Larantuka Rp 40 juta, grup ibu-ibu pengrajin Tenun Ikat Baipito di Larantuka Rp 40 juta, dan Rumah Ziarah Mgr Gabriel Manek SVD Rp 40 juta.
BACA JUGA: Edo Makarim Gelar Pameran Lukisan Tapak Katresnan
Selain itu, hal menarik yang diadakan pada acara penutupan itu adalah lelang puisi berkarakter yang ditulis oleh Sr. Moekti Gondosasmito, OSU.
"Pameran lukisan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk terus berkarya dan menciptakan suatu gerakan pemberdayaan perempuan sebagai titik sumbu yang mengalir dan bergema ke segala bidang,” tutur Helena
Untuk menambah semaraknya, diumumkan 4 nama pelajar dari NTT yang menerima beasiswa “DJITU” dari “Yayasan Khouw Kalbe” (YKK), yakni:
1. Wa Noala Adjie Kandumeu (Maumere)
2. Damaris Peni Maran (Larantuka)
3. Margaretha Theresia (Larantuka)
4. Pinkan Dwi Putri Sobalokan (Maumere)
“Mereka diharapkan dapat berperan sebagai “agent of change” untuk menjadi perempuan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan hidup masa depan dan membangun kampung halamannya setelah lulus,” tambahnya. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi