Pamit Mancing tak Kunjung Pulang, Ditemukan Jadi Mayat

Kamis, 18 Desember 2014 – 03:30 WIB

jpnn.com - SIGLI - Naas menimpa Fauzi Bin Sabon (45), warga Gampong Sirong Kecamatan Pidie. Pada Selasa (16/12) kemarin pamit kepada keluarganya hendak memancng, namun sehari kemudian, Rabu (17/12), sekira pukul 07.00 WIB ditemukan sudah menjadi mayat

Yusrida (35), istri dari korban kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN) kemarin menceritakan, Selasa (16/12), sekira pukul 10.00 wib suaminya berangkat dari rumah pamit hendak memancing.

BACA JUGA: Musim Panen Cengkeh, Banyak Pemetik Jatuh, Satu Tewas

Namun hingga malam, pukul 20.00, korban tidak juga kembali, sehingga Yusrida tak tahan hati dan pergi mencarinya.

Akan tetapi setelah capek dia mencari sang suaminya tak kunjung ditemukan, lalu dia pun kembali ke rumahnya. "Sudah saya cari kemana-mana, tapi tidak saya temukan," jelasnya.

BACA JUGA: 15 Kecamatan, Baru Dua Urus Perekaman e-KTP

Kemudian pada Rabu (17/12), sekira pukul 06.30 wib Yusrida kembali mencari sang suaminya itu. Kali ini dia mencoba menelusuri hutan belantara ada di kampungnya itu.

Tepat pukul 07.00 wib Yusrida menemukan belahan jiwanya sudah tidak bernyawa. Saat ditemukan, pipi sebelah kanan lembam, dalam mulutnya mengeluarkan darah.

BACA JUGA: Sopir Mabuk, Avanza Terperosok dekat Kantor Polisi

Melihat kondisi suaminya tidak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, Yusrida menangis tersedu-sedu dan tak tahan melihat kondisi seperti itu. Tak lama kemudian Polisi dari Polsek Pidie pun datang dan sekaligus memanggil ambulance membawa mayat ke RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli untuk diotopsi.

"Saya tidak tahu kenapa suaminya jadi begini dan saya juga heran," papar Yusrida.

Lain halnya pengakuan dari keponakan korban Jamaliah (29), warga Gampong Sirong Kecamatan Pidie, kepada Rakyat Aceh saat ditemui di RSUD Tgk Chik Ditiro rabu (17/12). Dia mengatakan, tidak masuk akal jika pamannya itu meninggal begitu saja.

Dia menduga ada orang yang sengaja membunuh pamannya tersebut. Ini berdasarkan bukti didapat seperti lembam di pipi sebelah kanan, kemudian lecet dilutut dan di kaki. "Ini menandakan paman saya dibunuh," tuturnya.

Bahkan kata Jamaliah, pamannya ditemukan di hutan dimana daerah itu merupakan tempat pencuri kambing.

"Saya kepingin kalau memang benar paman saya dibunuh maka Polisi harus menangkap pelakunya," papar Jamaliah.

Kasat Reskrim Polres Pidie AKP Ibrahim.SH kepada Rakyat Aceh kemarin membenarkan telah ditemukan sesosok mayat atas nama Fauzi Bin Sabon (45), warga Gampong Meunasah Sirong Kecamatan Pidie rabu (17/12), sekira pukul 07.00 wib dan ditemukan oleh istrinya sendiri Ysurida (35).

"Ya kita belum terima visum dokter jadi belum bisa memastikan kalau korban meninggal kecelakaan atau dibunuh," jelasnya.

Sedangk an dr Eka Arianti kepada Rakyat Aceh kemarin di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli mengatakan, hasil otopsi menandakan korban tidak mengalami tindak kekerasan. Kondisi mayat mengeluarkan darah dari mulut, menurut dr Eka, ini karena kekurangan oksigen sehingga mengeluarkan darah dari mulut.

"Yang jelas hasil otopsi kita korban tidak ada tanda-tanda kena benda tumpul (kekerasan) lainnya," jelas Eka. (mir)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diguyur Hujan, Mandi Safar Tetap Sakral


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler