JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR, Tjatur Sapto Edy mengungkapkan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tidak akan pernah memberikan suatu dokumen kepada pimpinan DPR, kecuali atas permintaan resmi pimpinan DPR.
“Itu diminta dengan surat resmi sehingga mereka menjawab, tidak benar PPATK proaktif memberikan data dan nama siapa pun terkait dengan tugas dan wewenang PPATK," kata Tjatur di gedung DPR, senayan Jakarta, Senin (19/9).
Di tempat terpisah, Wakil Sekjen DPP PAN, Teguh Juwarno tidak menampik pernyataan dua Wakil Ketua DPR tentang transaksi mencurigakan di rekening sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, diarahkan kepada salah satu anggota Fraksi PANTapi Teguh tidak khawatir karena hal itu justru bisa berbalik kepada mereka.
"Arahnya seperti itu
BACA JUGA: Politisi Golkar Sebut Reshuffle untuk Alihkan Isu
Tapi bisa senjata makan tua," jelasnya"Kalo Wa Ode yang diincar akan membakar semua
BACA JUGA: Undang KPK Belum Tentu Efektif Berantas Mafia Anggaran
Bukan hanya Wa OdeBACA JUGA: Golkar Minta Menteri Terlibat Korupsi Prioritas Diganti
Kalo Wa Ode yang diincar akan membakar semuaBukan hanya Wa Ode," kata dia.Sebelumnya Wakil Ketua DPR dari FPKS, Anis Matta membantah bahwa pimpinan DPR mengincar Wa Ode"Enggak ada, kita juga tidak pernah menyebut namaItu PPATK hanya menindaklanjuti permintaan BK DPR karena memang ada laporan masyarakat," ujar Anis yang juga merupakan Wakil Ketua DPR bidang Anggaran.
Menurut Anis Matta, pipminan DPR hanya mengungkap adanya transaksi mencurigakan tanpa menuding anggota tertentuDirinya juga membantah bahwa ada ratusan transaksi mencurigakan yang menyangkut puluhan anggota DPRIa menegaskan hanya ada satu anggota Banggar yang dilaporkan PPATK dengan 21 transaksi mencurigakan"Itu memang hanya satu nama saja yang dilaporkan PPATK," tandasnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prya Ramadhani Dapat Angin Segar
Redaktur : Tim Redaksi