PAN : Hatta Radjasa Dinaungi Keberuntungan

Jumat, 30 Desember 2011 – 05:35 WIB

JAKARTA - Peluang Hatta Rajasa untuk diusung sebagai calon presiden tergantung dari hasil yang didapat Partai Amanat NasionalNamun, internal PAN meyakini bahwa selain langkah politis, Hatta memiliki faktor lain yang tidak dimiliki capres lain, yakni faktor hoki atau keberuntungan.
 
"Selain hitung-hitungan politik, memang takdir bang Hatta dapat keberuntungan dari langit," ujar Drajad Wibowo, Wakil Ketua Umum PAN saat ditemui di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (29/12).
 
Menurut Drajad, dirinya memiliki alasan kuat bahwa sosok Hatta memang dinaungi keberuntungan

BACA JUGA: Diincar Banyak Partai, Dahlan Iskan Harus Hati-hati

Sejak era pemerintahan Presiden Megawarti Soekarnoputri, Hatta selalu mendapat tempat di kabinet
Di era Mega, Hatta ditempatkan sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi

BACA JUGA: Sayed Gantikan Gayus Lumbuun



Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Hatta menempati tiga pos kementrian
Dimulai dengan posisi Menteri Perhubungan, saat reshuffle Hatta digeser sebagai Menteri Sekretaris Kabinet

BACA JUGA: PPP Mulai Pantau Bakal Capres

Kini, di periode kedua kepemimpinan SBY, Hatta menjadi Menko Perekonomian"Ada saja momentum yang menguntungkan," ujar Drajad.
 
Drajad menyatakan, hasil rapat kerja nasional PAN juga sudah menyatakan posisi Hatta sebagai capresJika mencalonkan sendiri, minimal PAN harus memiliki suara sebesar 15 persenDalam arti, sebisa mungkin PAN akan menjadi partai yang mencalonkan capres secara mandiri"PAN akan bekerja keras, supaya tidak tergantung calon lain," ujarnya.

Keyakinan PAN untuk mencalonkan Hatta, kata Drajad, didukung dengan elektabilitas hasil survei internalHasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas sang ketum terus naikSurvei yang dilakukan PAN saat ini meliputi survei setengah tahun sekali dan triwulan"Berapa kenaikannnya" Itu rahasia internal," ujarnya.

Jika dilihat secara popularitas, Hatta masih kalah dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang kalah di pilpres 2009Padahal, saat itu, tidak sedikit pihak yang menilai Kalla pantas untuk bersaing dengan SBYTerhadap fakta tersebut, Drajad menilai setiap memiliki nasib yang berbeda-beda

"Apa yang terjadi di pak JK (Jusuf Kalla, red) belum tentu terjadi di bang HattaKetika itu, Pak JK berhadapan dengan incumbent, Bang Hatta tidak," tandasnya.(bay/dyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Pilih Pasif Soal HMP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler