jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini mengaku kaget. Pasalnya, Partai Amanat Nasional (PAN) tiba-tiba membelot dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan bergabung dengan pemerintah yang didukung Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
“Saya kaget saja, PAN tiba-tiba bergabung dengan pemerintah,” kata Jazuli Juwaini, di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Kamis (3/9).
BACA JUGA: Pengamat: PAN Teruji Sangat Pragmatis
Anggota Komisi VIII DPR RI ini menjelaskan, pada Pilpres 2014 lalu, ada dua pasang calon presiden yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung oleh KIH berhadapan dengan Prabowo-Hatta Rajasa yang diusung oleh KMP.
“Selaku calon wapres, Hatta Rajasa saat itu Ketua Umum PAN dan melalui putusan Rakernasnya bergabung dengan KMP,” ungkap Jazuli.
BACA JUGA: Jokowi Terima 7 Nama Calon Pimpinan Lembaga Penegak Kehormatan Hakim
KMP dan KIH lanjutnya, bukan untuk menang-menangan atau kalah-kalahan, tapi setelah Pilpres melakukan check and balances, tidak menghambat pemerintah apalagi menjatuhkan pemerintah.
“Selama itu berpihak rakyat dan tidak untuk kepentingan kelompok, KMP konsisten mendukung,” tegasnya.
BACA JUGA: Upaya Pencegahan Narkoba di Sektor Lingkungan Kesehatan
Akan lebih baik dan bagus, menurut dia, semua kepentingan berada di jalur mengokohkan kepentingan bangsa. “Tidak membuat manuver untuk kepentingan jabatan,” imbuhnya.
Menyikapi alasan PAN bergabung dengan pemerintah untuk membangun stabiltas ekonomi, Jazuli kembali menyindir. “Itu bukan jaminan. Untuk membangun stabilitas ekonomi, pemerintah harus ambil terobosan dan para menteri tidak saling serang. Tidak ada kaitannya dengan PAN,” ujarnya.
Lagi pula, menurut Jazuli, KMP tidak pernah mengganggu pemerintah. Bahkan KMP utuh mendukung pemerintah terhadap program yang pro rakyat.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Terpidana Kasus Cek Pelawat Sambangi KPK, Ada Apa?
Redaktur : Tim Redaksi