jpnn.com - UNTUK mewaspadai timbulnya ancaman bahaya narkoba, berbagai kalangan terus melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungannya masing-masing. BNN pun kembali menggelar kegiatan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Sektor Kesehatan tahap 5.
Kali ini pesertanya adalah Universitas Islam As-Syafi’iyah, STIK Saint Carolus, dan Universitas MH. Thamrin. Mereka mengambil bagian dalam perencanaan program (rencana aksi) yang akan mereka lakukan di masing-masing tempat.
BACA JUGA: Mantan Terpidana Kasus Cek Pelawat Sambangi KPK, Ada Apa?
“Diperlukan peran seluruh elemen masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika. Dalam pembuatan rencana aksi perlu data awal untuk menyusun tujuannya,” ujar Tim Asistensi BNN Paulina G. Padmohoedojo dalam kegiatan yang bertempat di Ruang VIP Lantai 1 Gedung BNN Jalan MT Haryono (2/9).
Lebih lanjut Paulina menyampaikan bahwa salah satu tujuan rencana aksi yang dibuat nantinya disarankan untuk mendekati sasaran ibu-ibu ataupun guru. “Karena sasaran tersebut dianggap tepat dalam penerapan pola hidup sehat, pola asuhan dan keterampilan kepribadian dan sosial yang dapat diterapkan kepada keluarga terutama anak,” ujarnya.
BACA JUGA: Buwas: Jika Benar Dicopot, Penggantinya Harus Lebih Hebat dari Saya
Dalam tahap ini, peserta juga menyampaikan rencana aksi yang telah disusun untuk diterapkan di lingkungan yang telah ditentukan dengan sebelumnya.
Gun Gun Siswadi, Direktur Diseminasi Informasi Deputi Bidang Pencegahan BNN juga menyampaikan bahwa dalam membuat rencana aksi harus detail, mencakup jadwal dan kapan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Hal ini harus direncanakan dengan baik agar informasi maupun pelaksanaan pada nantinya tidak akan menjadi sia-sia dan dapat tersampaikan dengan baik sehingga seluruh elemen dapat mencegah penyalahgunaan peredaran narkoba,” ujarnya.
Menutup kegiatan tersebut, Gun Gun mengajak para pelaksana di bidang kesehatan lebih peduli terhadap permasalahan narkoba, karena rencana aksi dan program P4GN yang mendukung gerakan rehabilitasi penyalahguna narkoba juga bagian dari bentuk layanan kesehatan. Menurutnya, Indonesia membutuhkan generasi muda yang bebas narkoba. Sebab, mereka harus bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN dan ledakan demografi generasi emas 2045. (adv)
BACA JUGA: Pengamat: Demokrat, Penentu Kekuatan DPR
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus VSIC: Bareskrim Segera Panggil Dirut Adyaesta Ciptatama
Redaktur : Tim Redaksi