jpnn.com - jpnn.com -Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto memprediksi dinamika politik sepanjang 2017 bakal meningkat.
Salah satunya dipicu pembahasan Rancangan Undang-undang Penyelenggaraan Pemilu, karena berkaitan langsung dengan sistem pemilu legislatif dan pemilihan presiden yang rencananya dilaksanakan serentak pada 2019.
BACA JUGA: PAN Sebut Langkah Jokowi Bikin Keadaan Sedikit Gaduh
"Terkait RUU Penyelenggaraan Pemilu dengan sistem pemilu ini, membuat dinamika politik akan cukup tinggi. Peta fraksi di DPR posisinya 8-2. PDI Perjuangan dan Golkar masih kukuh akan sistem pemilu selain terbuka murni," ujar Yandri pada diskusi Politik Nasional dan Wajah DPR 2017 yang digelar Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) di Jakarta, Senin (9/1).
Menurut Yandri, berbagai perbedaan pandangan dalam penyusunan sistem pemilu, tentu akan diuji dalam pembahasan di DPR. Termasuk seperti apa keinginan presiden. Yandri hanya berharap sistem terbaik lah yang akan disepakati.
BACA JUGA: Waduh! PAN Retak, Belasan DPC Tiba-Tiba Cabut Dukungan
Sementara itu terkait posisi PAN, Yandri menegaskan, meskipun kini telah masuk dalam koalisi pendukung pemerintah, namun tidak akan mengurangi sikap kritis partai berlambang matahari tersebut. Apalagi jika menyangkut suara rakyat dan kepentingan rakyat banyak.
"Kalau terkait reshuffle, kami menilai itu hak presiden. Tidak bisa kami jangkau. Kami berkomitmen sejak masuk koalisi tidak pernah mengemis jatah menteri," pungkas Yandri. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Sori Pak Jokowi, Gerindra dan PKS Masih Betah di Luar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Masinton Ragukan Jokowi Bakal Rombak Kabinet Lagi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang