"Tentunya artis yang memenuhi persyaratan seperti integritas, kapasitas, dan elektabilitas," kata Wakil Ketua Umum DPP PAN Dradjad Wibowo dalam diskusi Pemilu Kepala Daerah: Popularitas versus Kualitas di Rumah PAN, Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan
BACA JUGA: Lima BUMN Bakal Dilebur
Turut berbicara Ketua DPP PAN Bidang Komunikasi Politik Bima Arya Sugiarto, Wakil Sekjen DPP PAN Helmy Yahya, Ketua Fraksi Amanat Bangsa DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah, serta Pengamat Politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi.:TERKAIT Menurut Drajad, seorang artis memang identik dengan popularitas
BACA JUGA: Ada Ketidakberesan pada Kemenangan Anggodo
"Selain populer, juga harus disukaiDia lantas menyebutkan sejumlah artis yang sukses menjadi pimpinan eksekutif daerah
BACA JUGA: 20 Tahun Lagi, Pengangguran pun Bisa Nikmati Jaminan Sosial
Di antaranya, Dede Yusuf (wakil gubernur Jabar), Rano Karno (wakil bupati Tangerang), dan Dicky Chandra (wakil bupati Garut).Lebih jauh, Drajad juga memastikan bahwa di PAN tidak ada "uang perahu" untuk mendapatkan tiket maju pilkadaPAN juga bukan partai rental yang hanya dipakai saat pilkada"Dana dipakai hanya untuk pemenangan pilkada," tegasnya.Helmy Yahya menyatakan, kemampuan dan kapasitas para artis tidak bisa disamaratakanTak semua artis hanya mengandalkan popularitasTak sedikit yang punya kapasitas keilmuan"Saya sendiri lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan sekolah luar negeri," kata Helmy yang meraih gelar master dari AS itu.
Dia lantas menceritakan pengalamannya saat kalah dalam pemilihan gubernur Sumatera Selatan dua tahun laluTidak hanya berlapang dada menerima hasilnya, Helmy juga mengaku tak patah arangKini, dia tengah mempersiapkan diri untuk maju dalam pemilihan bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan"Ogan Ilir adalah tanah kelahiran saya," ungkap pria kelahiran 6 Maret 1963 itu lantas tersenyumHelmy menyebutkan, dirinya menawarkan program Rp 1 miliar 1 desa dengan pembagian setengah miliar untuk infrastruktur dan setengah miliar untuk pembangunan ekonomi desa"Jadi, janganlah terlalu dini merendahkan kemampuan artis dalam perpolitikanApalagi, belum satu pun artis yang jadi politikus membuat masalah di negeri ini," tegasnya.
Wanda Hamidah menyampaikan, perekrutan kader partai dari kalangan artis sebaiknya diiringi pendidikan politik yang memadai"Agar kelak sang artis tidak hanya populer semata, tapi juga punya kualitas kemampuan yang bagus," katanyaDia mengungkapkan, dirinya sudah lama berproses menjadi kader PANKarena itu, dia mempunyai kemampuan personal yang cukup untuk masuk ke lembaga legislatif.
Wacana yang dilontarkan Mendagri Gamawan Fauzi mengenai syarat berpengalaman dalam pemerintahan dan bebas cacat moral bagi calon kepala daerah juga sempat disentilBima Arya Sugiarto menuturkan, upaya Depdagri untuk merevisi UU Pemerintah Daerah, terutama yang berkaitan dengan moral, tentu harus menggunakan parameter yang jelas"Harus ada pembuktian secara hukum," ujarnya.
Secara normatif, kata dia, saat ini undang-undang sebenarnya juga sudah mengatur dengan klausul "tidak pernah melakukan perbuatan tercela".Mengenai berpengalaman di pemerintahan, Bima tegas-tegas menyatakan tidak setujuMenurut dia, sebaiknya digunakan kriteria umum seperti berpengalaman di bidang organisasi dan kepemimpinanKalau tetap dipaksakan, dia yakin hal itu akan langsung di-judicial review karena memasung hak konstitusional warga negara yang berlatar belakang berbeda"Banyak pengusaha atau ulama yang berhasil menjadi pemimpin," ungkapnya(pri/c5)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terancam Digusur, Warga Mengadu ke Komisi III
Redaktur : Auri Jaya