jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama berang karena disebut pernah menyetujui pemangkasan kontribusi tambahan 15 persen bagi pengembang reklamasi. Dia merasa difitnah oleh Ketua Balegda DPRD DKI M Taufik yang membuat pernyataan itu dalam persidangan kasus suap reklamasi di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Gubernur yang akrab disapa Ahok itu tak habis pikir Taufik berani membuat kesaksian bohong di pengadilan. Padahal, sebelum memberi kesaksian dia sudah bersumpah di bawah Al Quran untuk menyampaikan yang sejujurnya.
BACA JUGA: Dua Tahun Sandang Status Tersangka, Eks Kadis PU DKI Masih Bebas Berkeliaran
"Bagaimana bisa dia berani fitnah di bawah sumpah lho. Makanya saya pikir, mereka anggap tuhan itu linglung. Apalagi Taufik kan? Pernah narapidana lho," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Selasa (6/9).
Ahok yakin masyarakat bisa menilai siapa yang lebih layak dipercaya antara dirinya dengan Taufik. Ahok menegaskan dirinya tidak pernah disodorkan tabel simulasi dan juga tidak pernah mengucapkan kalimat soal merampok pengembang.
BACA JUGA: Kubu Sanusi Sebut Ahok Bisa Terancam 7 Tahun Penjara
"Mau fitnah saya, bilang saya setuju, lalu bilang, saya mau rampok pengusaha. Gila begitu lho, yang mau ngerampok elu apa gue," ujar dia berapi-api.
Tak berhenti disitu, Ahok pun menyebut bekas rekannya di Gerindra itu kini tak jauh berbeda dengan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana yang kerap menebar fitnah. "Lama-lama dia gua pikir kayak haji Lulung juga, ada laporan kejiwaan dia kira nama gue yang muncul. Kacau ini," pungkas sang gubernur. (rmol/dil/jpnn)
BACA JUGA: Wagub Djarot ke Korban Penggusuran Rawajati: Jangan Egois Lah!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerak Indonesia: Rezim Ahok Renggut Kemanusian Warga Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi