jpnn.com, JAKARTA - Selama Pandemi Covid-19 Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Rahayu Tani, Kabupaten Bandung tetap memberikan performa bisnis baik.
Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Siti Munifah menilai P4S masih memiliki profil pertanian maju, mandiri, dan modern.
BACA JUGA: BPPSDMP Kementan: Kunci Keberhasilan Pertanian Ada di SDM yang Berkualitas
Menurut dia, P4S Rahayu Tani ini fokus mengembangkan hilirisasi pertanian dalam platform bisnisnya. Mereka mampu memutus mata rantai distribusi komoditi pertanian. Hasilnya, ada efisiensi signifikan hingga 15 persen yang berujung kesejahteraan bagi semua.
"Sistem bisnis yang dikembangkan P4S Rahayu Tani sangat bagus. Bisa memutus mata rantai tata niaga secara maksimal. Petani otomatis bisa mendapatkan harga jual yang bagus. Tidak ada lagi permainan harga dan semua transparan,” ungkap Siti dalam keterangan yang diterima, di Jakarta Selasa (9/3).
BACA JUGA: BPPSDMP Kementan Siap Cetak Petani Milenial yang Maju, Mandiri dan Modern
Dia menjelaskan, unit bisnis P4S Rahayu Tani tersebut tergolong unik karena tumbuh dan berkembang bersama pandemi Covid-19. Bahkan, kata dia, serapan pasarnya sangat tinggi seiring diterapkannya kebijakan social distancing secara total waktu itu.
“Terkait manajemen P4S Rahayu Tani, ada berbagai hal yang harus diperhatikan P4S agar bisnisnya semakin tumbuh berkembang. Secara teknis, mereka harus memperhatikan prosesnya mulai grading, packing, hingga distribusinya. Kreativitas harus ditingkat terus," imbuh Siti.
BACA JUGA: BPPSDMP Kementan Puji Keberhasilan BPP Memajukan Pertanian di Ngawi
Siti menyebutkan, P4S Rahayu Tani mampu mengembangkan beragam konsep marketing.
Dia menyebutkan, selain online, mereka juga menawarkan produknya secara dor to tor ke perumahan termasuk beragam komunitas usaha.
"Dengan sistem jemput bola tersebut, P4S Rahayu Tani memangkas biaya pemasaran sekitar 15 pesen. Artinya, pengelola P4S Rahayu Tani dan petani memiliki margin optimal," ujar dia.
Lalu bagaimana dengan para konsumennya?
Dia menilai, konsumen pun mendapatkan harga yang kompetitif seiring rendahnya biaya pemasaran. Bila dikomparasi dengan harga di pasar tradisional, konsumen bisa menikmati selisih harga lebih murah 15-20 persen.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, petani bisa merasakan manfaat besar dari pekerjaan mereka sebagai petani.
Menurut dia dengan sistem yang digagas P4S tidak ada yang dirugikan.
Petani memang untung dan merasakan manfaatnya secara optimal.
"Pengelola P4S Rahayu Tani juga bisa mendapatkan hasil bagus, lalu konsumen diuntungkan dengan harga rendah. Komoditi yang didapatnya juga bagus dan kualitasnya jelas terjamin,” terang Dedi.
Dia menyebutkan, dikembangkan sebagai terminal bagi komoditi pertanian di zonasi Pangalengan, P4S Rahayu Tani memiliki 2 unit bisnis.
Ada sub terminal komoditi hortikultura dan kopi dengan anggota 211 petani yang berperan sebagai supplier komoditi pertanian tersebut.
Hal itu, kata Dedi karena selain mengembangkan hortikultura, petani juga menanam kopi sebagai bagian tumpangsari.
“P4S Rahayu Tani mengembangkan beragam komoditi. Mereka bisa mendapatkan hasil dan manfaatnya secara ekonomi sepanjang tahun. Harganya tentu bagus. Sekarang mereka ini tinggal bagaimana meluaskan pangsa pasarnya. Saat ini ada marketplace yang bisa dioptimalkannya,” tegas Dedi.
Dedni menilai dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang bagus, marketplace memang menjadi pilihan ideal bagi petani.
Apalagi, lanjut dia, Kementan memiliki kerja sama dengan beberapa marketplace besar.
"Sebut saja, Lazada dan Tokopedia. Namun, untuk menjadi member harus ada beberapa persyaratan dasar yang wajib dipenuhi. Para pelapak wajib memastikan kontiunitas produknya sepanjang waktu," jelas Dedi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan akan mendukung konsep pertanian moder dari hulu hingga hilir.
Dia sepakat untuk mengoptimalkan format distribusi pertanian.
"Silakan gunakan marketplace yang ada. Dengan begitu, potensi pasarnya akan terbuka makin lebar. Tidak hanya pasar domestik, tapi juga mancanegara. Kami akan support ekspor komoditi itu,” papar Syahrul.
Lebih lanjut, pelapak juga wajib tidak boleh menipu tampilan produknya. Artinya, tampilan produk melalui foto pada marketplace harus sesuai dengan fisik riilnya.
Dia menyebutkan penting untuk menjaga kepercayaan pasar.
Ketua P4S Rahayu Tani Supriatnadinuri menegaskan, pengembangan bisnis akan terus dilakukan mulai dari perbaikan produk hingga sebaran marketnya.
“Kami gembira karena mendapatkan banyak pencerahan dari Kementan. Inovasi akan terus dilakukan agar produk kami semakin berkualitas. Kami tertarik untuk masuk ke marketplace. Kami yakin, keuntungan yang akan didapatkan lebih besar. Saat ini saja, kami gembira karena ada efisiensi sekitar 15% yang artinya bagus untuk menambah income,” tegas dia. (*/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPPSDMP Kementan Targetkan Cetak Petani Milenial Hingga 2,5 Juta
Redaktur & Reporter : Elvi Robia