Panen Padi Bekasi Melimpah di Saat Musim Paceklik

Sabtu, 16 Desember 2017 – 22:35 WIB
Panen padi di masa packelik. Foto: humas kementan

jpnn.com, BEKASI - Di musim paceklik 2017 ini, produksi padi di Kabupaten Bekasi mampu menyediakan beras untuk memenuhi konsumsi masyarakat dan menyangga kebutuhan beras di Jakarta.

Kondisi ini menggambarkan betapa saat ini pasokan beras cukup sekaligus menjaga harga beras stabil.

BACA JUGA: Saat Musim Paceklik, Panen Padi di Kulonprogo Malah Melimpah

Pj UPSUS Jawa Barat Banun Harpini mengatakan, tanam padi September 2017 lalu menghasilkan panen pada Desember 2017.

Seperti halnya pada Sabtu (16/12) panen terjadi di dua wilayah sentra padi, yaitu Desa Jatireja, Lemahabang seluas 70 Hektar dan Kec Babelan seluas 45 Hektar, dengan produktivitasnya 5,8 ton per hektar.

BACA JUGA: Panen Padi Varietas Mekongga & Ciherang 8 Ton Per Ha di Wajo

Meski beberapa waktu lalu di Bekasi terjadi serangan OPT, namun berkat tanggap respon yang baik, tidak terlalu mempengaruhi kemampuan produksi.

Dia menjelaskan, terjaminnya produksi padi Kabupaten Bekasi disebabkan karena Pemerintah Pusat dan Daerah benar-benar untuk terus menjamin bahkan meningkatkan produksi padi. Misalnya, untuk mengantisipasi dampak paceklik, pemerintah telah menyalurkan bantuan cukup banyak ke petani, seperti pompa air, traktor dan benih berkualias, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya. Begitu pula dengan pengendalian serangan OPT yang mengganggu produksi beras.

BACA JUGA: Menteri Amran Loncat dari Perahu, Petani Tepuk Tangan

"Pendampingan dan terjun ke lapangan pun masif dilakukan untuk memantau perkembangan tanaman. Jadi proses produksi berjalan lancar,” jelasnya. 

Dalam beberapa waktu ke depan luasan daerah panen akan terus bertambah seiring tibanya masa panen. Hal ini sangat menggembirakan karena kabupaten Bekasi memiliki 17.934 Hektar, dan merupakan luas panen terluas kedua di propinsi Jawa Barat di bulan Desember setelah karawang. Karenanya tidaklah berlebihan bila Karawang dan Bekasi menjadi penyangga suplai beras ibu kota.

Perlu diketahui, berdasarkan data Kementan, luas tanam padi secara nasional pada Juli - September 2017 mencapai 1,0 - 1,1 juta hektar perbulan. Ini berarti naik dua kali lipat dari tahun sebelum ada program Upsus hanya 500 ribu hektar perbulan.

Total panen padi di bulan Desember 2017 ini seluas 1,1 juta hektar dengan hasil mencapai 6 juta ton GKG atau 3 juta ton beras. Produksi ini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi beras nasional 2,6 juta ton dan berarti surplus 0,4 juta ton.

Peningkatan luas tanam musim kering Juli -September naik dua kali lipat merupakan solusi permanen dari dampak Program Upsus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menyelesaikan rehabilitasi jaringan irigasi tersier 3,4 juta hektar atau 113%, pembangunan 2.278 unit embung/dam parit/ long storage, perluasan dan optimasi lahan 1,08 juta hektar, pengembangan lahan rawa 367 ribu hektar, mekanisasi dengan bantuan alsintan traktor, pompa, rice transplanter, combine harvester 284.436 unit naik 2.175 persen dari tahun 2014. Kemudian, bantuan benih 12,1 juta hektar, pupuk bersubsidi 27,64 juta ton serta asuransi usahatani padi 1,2 juta hektar.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sawah Direndam Banjir, Petani Panen Padi Lebih Awal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler