jpnn.com - BALIKPAPAN – Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyalahkan TB Charles 001 yang melewati jalur terlarang. Akibat kecerobohan itu, TB Charles dibajak kelompok militan pada 20 Juni lalu.
Gatot mengatakan, apa yang dilakukan adalah pelanggaran. Namun, dia tak mengetahui apakah pelanggaran dilakukan perusahaan atau Kementerian Perhubungan.
BACA JUGA: Panglima TNI: Kami bisa Atasi Itu, Percaya Sama Saya!
"Karena perlu konfirmasi. Tapi, kementerian sudah menyatakan moratorium tidak ada pengiriman batu bara di rute tersebut dan itu dilanggar," kata Gatot pada Kaltim Post, Kamis (29/6) kemarin.
Menurut Gatot, keputusan tetap melewati rute terlarang dsebut panglima sama saja menyerahkan diri kepada pembajak. Dia menegaskan, perairan di Kepulauan Jolo, Filipina Selatan dilarang dilewati.
BACA JUGA: Habis Sudah! Fuad Amin Terancam Habiskan Masa Tua di Bui
Namun, TB Charles dianggap lalai. Motifnya pun sedang ditelusuri. Tapi, dia menduga karena nakhoda ingin irit bahan bakar.
"Ada selisih kurang lebih 18 mil. Maka dipotong jalur yang kurang lebih 4-5 kilometer dari Kepulauan Jolo. Ya sama saja istilahnya silakan tangkap saya. Bahasanya ‘kan seperti itu," jelasnya.
BACA JUGA: Ssttt... Ini Gerak KPK Sikapi Dugaan Teman Ahok Terima Rp 30 M
Sebagaimana diberitakan, TB Charles 001 dan Tongkang Robby 152 diserang kelompok militan di Filipina pada 20 Juni lalu, saat berlayar di Laut Sulu.
Dalam peristiwa perompakan itu, tujuh ABK WNI dibawa paksa oleh militan sebagai sandera. Itu merupakan peristiwa penyanderaan ketiga dalam tiga bulan terakhir. (riz/dra/byu/dod/far/k15/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lah, Pembebasan Sandera Kok Andalkan Filipina
Redaktur : Tim Redaksi