jpnn.com - BALIKPAPAN - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berharap, pemerintah Filipina mengizinkan tentara mengawal kapal pengangkut batu bara hingga kembali ke Indonesia.
Gatot menuturkan, apabila Filipina tak bisa menjamin keselamatan WNI yang berlayar, maka setidaknya mengizinkan militer Indonesia ikut di atas kapal dan mengawal ABK.
BACA JUGA: Habis Sudah! Fuad Amin Terancam Habiskan Masa Tua di Bui
"Enggak usah banyak-banyak. Cukup tiga-empat tentara. Maka, kami bisa atasi itu. Percaya sama saya," kata Gatot pada Kaltim Post (JPNN Group) di Balikpapan, Rabu (29/6) kemarin.
Mantan Kasad ini menuturkan, militer Indonesia selama ini tidak bisa berbuat banyak karena menjaga kedaulatan Filipina. Karena itu, dia tak serta meyakini mengenai kabar bahwa militer Filipina mengizinkan TNI terlibat dalam operasi pembebasan sandera.
BACA JUGA: Ssttt... Ini Gerak KPK Sikapi Dugaan Teman Ahok Terima Rp 30 M
"Kita tidak boleh percaya terhadap apa pun sebelum ada hitam di atas putih. Karena konstitusi Filipina tidak mengizinkan," katanya.
Sebagaimana diberitakan, TB Charles 001 dan Tongkang Robby 152 diserang kelompok militan di Filipina saat berlayar di Laut Sulu pada 20 Juni lalu.
BACA JUGA: Lah, Pembebasan Sandera Kok Andalkan Filipina
Dalam peristiwa perompakan itu, tujuh ABK WNI dibawa paksa oleh militan sebagai sandera. Itu merupakan peristiwa penyanderaan ketiga dalam tiga bulan terakhir. (riz/dra/byu/dod/far/k15/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fakta Persidangan Bisa Jadi Pintu untuk Jerat Sekretaris MA
Redaktur : Tim Redaksi