Panglima TNI: Dermaga Kapal Selam Sangat Strategis

Sabtu, 10 Juni 2017 – 23:44 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meninjau pembangunan Dermaga Sionban Kapal Selam di Lanal Palu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, PALU - Dermaga Kapal Selam ini merupakan tempat yang sangat strategis, apalagi dengan adanya perkembangan terkini yang terjadi di Filipina Selatan.

Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada awak media saat meninjau pembangunan Dermaga Sionban Kapal Selam di Lanal Palu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (9/6/2017).

BACA JUGA: TNI Tak Boleh Jadi Alat Politik Para Elitenya

Panglima TNI mengatakan dermaga di Palu dipilih karena lokasinya yang sangat strategis dan memiliki kondisi kontur alam yang sangat cocok dijadikan pangkalan kapal selam. Jika telah beroperasi pangkalan tersebut akan memberikan dampak efektif bagi pergerakan kapal selam.

“Jadi pangkalan kapal selam ini sangat diperlukan dalam situasi sekarang ini. Pangkalan seperti di sini hanya ada di Armatim, sehingga kalau operasional kapal ke daerah wilayah timur harus kembali ke sana, maka ini sangat strategis,” ujar Panglima TNI seperti dilansir dalam siaran pers Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa.

BACA JUGA: Curiga Penetapan Tersangka Korupsi Heli AW 101 Bermuatan Politis

Jenderal Gatot menjelaskan Pangkalan kapal selam merupakan fasilitas strategis, namun pembangunannya belum final dan masih terdapat beberapa materi pendukung seperti mekanik dan elektrik yang harus dipersiapkan serta baru difungsikan sebagai dermaga.

“Sementara ini hanya untuk dermaga saja, tapi untuk elektrik cash baterai kapal selam belum lengkap semuanya, akan dilengkapi pada anggaran tahun yang akan datang,” ungkapnya.

BACA JUGA: Indahnya! TNI dan Remaja Masjid Bersih-Bersih Gereja

Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan TNI memberikan antensi penuh terhadap segala kemungkinan yang terjadi di Marawi Filipina Selatan dengan mengerahkan kemampuannya sebagai alat pertahanan negara.

“Karena kita mengerahkan kapal selam untuk pengintai disana, jadi TNI tidak main-main, karena kami mempelajari betul kemungkinan yang terjadi di Filipina Selatan yang dampaknya mungkin akan kesini, sehingga TNI mengerahkan kekuatan Alutsista termasuk kapal selam,” ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga mengungkapkan bahwa terdapat beberapa dermaga kapal selam yang dibangun sebagai sarana pendukung pertahanan Indonesia. “Kita sedang membangun dermaga kapal selam di berbagai tempat bukan hanya di Palu, sementara yang terbuka di Palu, untuk yang lainnya tidak terbuka,” jelasnya.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, pembangunan sarana pertahanan Indonesia adalah berdasarkan perkembangan situasi terkini dan diprioritaskan pada pulau terluar yang memiliki nilai strategis.

“Ini semua kita bangun berdasarkan perkembangan situasi, yang utama adalah kita membangun pulau-pulau terluar, ada Natuna, Morotai, Biak dan Saumlaki. Semuanya secara bertahap dibangun tidak bisa serentak sesuai kondisi ekonomi, jadi seperti kapal induk, semua bisa bersandar disitu,” tuturnya.

Terkait dengan perkembangan situasi Marawi Filipina Selatan, Panglima TNI mengungkapkan bahwa telah meningkatkan kekuatan TNI diperbatasan guna mengantisipasi dampak negatif terhadap Indonesia. “Sudah dikerahkan, ada kapal selam di pulau Marore dan Miangas,” pungkasnya.

Turut hadir pada peninjauan tersebut antara lain Para Asisten Panglima TNI, Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto dan Gubernur Sulteng Longki Djanggola.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja TNI Memang Luar Biasa, Ini Buktinya


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kapal Selam   TNI  

Terpopuler