Panglima TNI: Kalau Perlu, Kepala Diikat Merah Putih

Jumat, 25 November 2016 – 06:56 WIB
Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Foto: Agung S/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Gatot Nurmantyo menduga aksi 2 Desember nanti tidak lagi murni dari hati nurani.

Pasalnya, tuntuan massa aksi pada 4 November lalu sudah dipenuhi pemerintah, yakni memproses hukum Ahok.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Mari Lupakan dan Tinggalkan Jakarta

’’Kalau ada demonstrasi alasannya jatuhkan pelindung Ahok, jatuhkan RI-1, itu sudah tidak murni,’’ terangnya saat memberikan pengarahan kepada 34 gubernur se-Indonesia di Jakarta kemarin.

Terlebih, belakangan pihaknya menemukan sejumlah indikasi adanya dugaan keterlibatan pihak asing dalam aksi tersebut. Misalnya, isu pemukulan Habib Rizieq oleh Kostrad.

BACA JUGA: Ada Potensi Aksi Balasan, Ayo...Redam Ketegangan Jelang Demo 212

Setelah ditelusuri, sumbernya dari wilayah Australia dan AS.

’’Kalau sudah seperti ini, mari semua anak bangsa bersatu,’’ tegasnya.

BACA JUGA: Ternyata Buni Yani jadi Tersangka Sejak Lama..

Gatot menyeru kepada para kepala daerah untuk melakukan aksi kebhinekaan pada 30 November mendatang.

Hal itu penting dilakukan untuk membangkitkan jiwa persatuan yang mulai terkikis.

’’Kalau perlu, kepala diikat merah putih. Isinya baca puisi mengindahkan Indonesia, berdoa bersama secara bergantian untuk Indonesia,’’ ungkapnya. (far/c5/fat)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Ahmad Dhani, Inilah Perbedaan Sikap Jokowi dan SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler