JAKARTA - Segala upaya dari panitia pusat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM PTN) 2011, belum bisa menghentikan sepak terjang para jokiDi beberapa panlok, muncul laporan joki SNM PTN
BACA JUGA: Lagi, Nilai UN Bahasa Indonesia Jeblok
Panitia menghimbau, jika bisa dibuktikan mahasiswa yang jadi joki langsung dipecat.Data sementara yang terkumpul di panitia pusat, laporan joki menyebar
BACA JUGA: 20.234 Siswa SMP Tidak Lulus UN
Rata-rata, laporan kasus perjokian muncul di hari kedua ujian tulis SNM PTNBACA JUGA: Wacana Usakti jadi Negeri Dinilai Pengalihan Isu
Mereka diduga menggunakan jasa joki dengan media SMSJoki yang menyebar SMS berhasil diamankanJoki di Makassar ini adalah mahasiswa universitas setempat dan sejatinya lulusan SMA 2006Karena terbentur aturan, dia memalsukan ijazah menjadi lulusan 2011Setelah itu, dengan bebas dia mengirim jawaban kepada pemesan yang sesuai dengan kode si Joki.
Sementara untuk laporan di Banda Aceh, terbongkar modus lawasYaitu, si joki langsung mengerjakan naskah milik pemesanModus ini terlalu mencolokSebab, foto yang tertera di meja tidak sama dengan foto di kartu ujian yang dibawa pesertaFoto yang di kartu peserta itu, sudah disesuaikan dengan foto si joki.
Meskipun laporan praktek perjokian sudah menumpuk, pantia pusat SNM PTN masih belum bereaksi tegas"Kami masih kumpulkan dulu informasinya," tutur Ketua Panitia Pusat SNM PTN Herry Suhardiyanto kemarin Dia berjanji, akan membeber seluruh modus dan lokasi praktek perjokian jika seluruh data laporan joki sudah terkumpul.
Sementara itu, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Musliar Kasim mengakui mendengar laporan adanya kasus perjokian dalam SNM PTNTapi, dia masih menganggap laporan tadi berupa indikasi.
"Semuanya masih sebatas indikasiHari kedua sudah tidak datang lagi (peserta yang diindikasikan joki, red)," terang rektor Universitas Andalah, Padang ituDia juga mengatakan, panitia akan membeber modus-modus para jokiMusliar meminta waktu, supaya panitia menyelesaikan dan mendalami persoalan joki tadi.
Dihubungi terpisah, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendiknas Djoko Santoso mengatakan temuan laporan praktek perjokian merupakan indikator sistem pengawasan SNM PTN berjalan dengan baik"Jika pengawasannya lemah, tidak mungkin ketahuan," sanggah mantan rektor ITB itu.
Djoko berpendapat, persoalan joki ini bisa diatasi oleh masing-masing perguruan tinggiDia mengatakan, kampus sudah memiliki aturan baku untuk mengatasi mahasiswanya yang terlibat praktek perjokian"Kampus yang keren itu langsung memecat mahasiswa yang jadi joki," tegas JokoSebaliknya, kampus yang masih mentoleransi mahasiswanya yang tertangkap menjadi joki, ia sebut kampus yang tidak keren.
Pihak Ditjen Dikti masih belum bisa menyimpulkan hubungan antara pengelompokan soal berdasarkan tahun kelulusan dengan upaya menekan praktek jokiPengelompokan dengan jalan membedakan soal tersebut, digadang-gadang bisa menekan praktek perjokian(wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IPB Gelar Seleksi Jalur Talenta Mandiri
Redaktur : Tim Redaksi