Pantaskah Ahok Dapat Empat Penghargaan Terkait IPM?

Minggu, 15 Januari 2017 – 07:55 WIB
Ahok-Djarot. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah melaksanakan debat publik antar calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Jumat (13/1) malam. Ketiga pasangan calon hadir semua dalam debat yang disiarkan langsung di TV.

"Dalam perdebatan Paslon tadi malam, Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) dan Djarot klaim, mereka punya program terukur. Mereka mengesankan seakan program paslon lain tidak terukur," kata Direktur NSEAS, Muchtar Effendi Harahap kepada RMOLJakarta, Sabtu (14/1).

BACA JUGA: Anies: Debat Adalah Hak Warga

Padahal, kata Muchtar, program yang tertuang di dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI apabila calon sudah terpilih pasti semua terukur. Ada target yang diharapkan dengan data kuantitatif, ada volume dan satuan.

"Selanjutnya, Ahok mengklaim dia sudah mendapatkan empat penghargaan terkait IPM (Indeks Pembangunan Manusia)," katanya.

BACA JUGA: Anies Berjanji Buat Kolam Besar untuk Warga Jakarta

Dijelaskannya, untuk menilai kinerja Ahok dengan indikator IPM, bisa digunakan 'Target Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta'.

Target ini tertuang di dalam Perda No. 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017.

BACA JUGA: Anies: Sayang Sekali Ada yang Tidak Mengapresiasi Dosen

"Tujuan RPJMD untuk menjadi acuan dasar pemecahan permasalahan daerah. RPJMD ini berfungsi sebagai pedoman penyusunan RKPD, Renstra SKPD, Renja SKPD serta dokumen perencanaan pembangunan DKI lain," terangnya.

Menurutnya, indikator IPM dapat dijadikan standar penilaian keberhasilan Ahok mengurus pemerintahan DKI. IPM merupakan salah satu ukuran keberhasilan pencapaian pembangunan dalam konteks kesejahteraan rakyat DKI.

"Pada era sebelum Ahok sejak 2007 hingga 2010, IPM DKI meningkat terus dari 76,59 (2007) menjadi 77,03 (2008), 77,36 (2009) dan 77,60 (2010)," terangnya.

Selanjutnya, 77,97 (2011) dan 78,33 (2012) dan 78,59 (2013). Target IPM DKI di era Ahok, yakni 78,55 (2014), 78,80 (2015), 79,10 (2016), 79,60 (2017). Kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD yakni 79,60.

Sebagaimana ditunjukkan, target IPM era Ahok tahun 2014 adalah 78,55. Namun, data menunjukkan Ahok hanya mampu mencapai IPM 78,39.

IPM DKI 2015 hingga tulisan ini dibuat, BPS belum menerbitkan. Pada Laporan Pertanggungjawaban Ahok yang disampaikan ke DPRD DKI tahun 2016, tidak terdapat data IPM 2015.

"Data, fakta dan angka di atas dapat dijadikan argumentasi dan menjawab soal, apakah Ahok berprestasi urus IPM? Atau, jawab pertanyaan, apakah Ahok layak dapat 4 penghargaan terkait IPM? Silahkan jawab sendiri dengan hati bersih dan jujur," demikian Muchtar. (prs/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Jakarta Harus Menangkap Sinyal Ahok Soal 2019


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler