Panti Asuhan Diduga Terlantarkan Puluhan Anak

Selasa, 25 Februari 2014 – 07:48 WIB

jpnn.com - TANGERANG –  Panti Asuhan The Samuel’s Home yang beroperasi di Sektor 6 Blok GC 10 Nomor 1, Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang mendapat sorotan tajam. Panti asuhan  yang sudah berperasi 15 tahun ini belum mengantogi ijin.

Selain itu, kematian bayi tiga bulan atas nama Caroline, membuat panti asuhan ini mendapat sorotan tajam dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI pun merekomendasikan panti asuhan ini sudah berdiri sejak 15 tahun silam itu ditutup.

BACA JUGA: Pemukiman di Bibir Sungai Cisadane Rawan Longsor

Informasi yang dihimpun INDOPOS, panti asuhan yang dikelola pasangan suami istri, Samuel dan Yuni Winata itu awalanya berdiri di kawasan Ruko Green Garden, Kebon Nanas, Kota Tangerang.

Setelah itu, berpindah lagi ke Sektor 1 A Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Dua minggu terakhir, panti asuhan ini menempati rumah yang disulap jadi gedung panti di Sektor 6 Blok GC 10 nomor 1, perumahan yang sama.

BACA JUGA: Hujan, 25 Gardu Masih Padam

Sejak beroperasi, yayasan ini hanya sekali mengantongi ijin operasional dari Dinas Sosial Kota Tangerang saat berada di Cikokol Tangerang. Setelagh Setelah berjalan  hampir 13 tahun, bisnis sosial ini tidak memiliki ijin.  

"Tahu sendirilah. Bikin bisnis seperti ini kan sulit. Kami baru dua minggu di kawasan ini saja, warga sudah banyak yang komplain. Padahal ini bisnis sosial,” kata Samuel, pemilik Panti Asuhan mengenai alasannya tidak mengantongi ijin resmi operasional Panti Asuhan.

BACA JUGA: Ahok Ancam Batalkan Proyek Waduk Ciawi

Tidak sampai di situ saja masalah yang menggelayuti panti asuhan yang berdiri di atas lahan 165 meter persegi ini. Sepekan lalu, seorang bayi berumur tiga bulan meninggal akibat sakit yang dideritanya.

Kematian bayi tersebut makin menyeruak setelah orang yang mengaku bekas penghuni Panti Asuhan berinisial H, melaporkan adanya dugaan penganiayaan ke LSM Mawar Saron di Jakarta.   

“Kalau cerita meninggal bukan baru satu anak yang meninggal. Memang terbaru ada anak usia tiga bulan yang meninggal karena sakit. Tapi bukan karena kami terlantarkan. Lebih kepada penyakit yang diderita anak itu. Kami sudah bawa anak itu ke RS Betsadia. Silahkan cek kalau tidak percaya,” papar Samuel, menampik adanya dugaan penganiayaan dan penelantaran penghuni panti oleh dirinya.

Samuel mengklaim, usaha yang dirintisnya lebih kepada panggilan Tuhan untuk membantu sesama. Tidak mudah menurutnya untuk mengurus para anak-anak yang ditinggal para orang tua kandung tanpa alasan itu.

Hanya saja, karena panggilan jiwa maka dirinya bersama istri membulatkan tekad untuk merawat mereka. “Ini bisnis sosial. Saya memaksimalkan jaringan yang saya punya untuk membantu pembiayaan para anak tersebut,” ujarnya.

Camat Kelapa Dua Yayat Rohiman, mengatakan hasil dari penelusuran yang dilakukan pihaknya, Panti Asuhan yang baru dua minggu beroperasi di kawasan Blok GC 10 Nomor 1 itu belum mengantongi ijin.

"Belum ada ijinnya. Itu hasil penelusuran saya ke BP2T. Setahu saya panti itu baru dua minggu di kawasan Kelapa Dua. Sebelumnya di Cihuni (Kecamatan Pagedanga, red)," ujarnya. (fin)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak TK jadi Sasaran Pengedar Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler