Panti Pijat Esek-esek pun Gemar Berpromosi di Forum Online

Selasa, 19 Agustus 2014 – 15:46 WIB

jpnn.com - PENGUNGKAPAN prostitusi online oleh Satreskrim Polretabes Surabaya dengan menangkap salah satu mucikari bernama Papi Piesank menunjukkan bahwa sebenarnya bisnis esek-esek masih terus subur.  

Fenomena prostitusi online sebenarnya sudah muncul delapan tahun lalu. Ketika itu banyak forum seperti Kaskus (yang sempat menyediakan adult lounge khusus yang hanya bisa diakses member tertentu), kemudian DS, hingga Bintang Malam dan Mainmata.net.

BACA JUGA: Prostitusi Online Tidak Gampang Diakses, Harus Tahu IP Address

Tapi, ketika itu forum-forum tersebut lebih bersifat diskusi dan bagi informasi. Utamanya soal FR (F**K report atau laporan setelah bertandang) ke panti pijat atau nomor telepon perempuan panggilan di suatu daerah.

Untuk memudahkan, forum-forum tersebut dibagi per regional. Misalnya, informasi mengenai esek-esek di Jakarta, Surabaya, dan sejumlah kota lainnya.

BACA JUGA: Mengaku Punya Ilmu Kebal, Polisi Gadungan Sodomi 7 Remaja

’’Rata-rata anak muda dan niat mereka sebenarnya bukan untuk mempromosikan seks bebas. Tapi, hanya memberikan wadah kepada orang-orang yang sudah punya kecenderungan seks bebas sebelumnya,’’ kata seorang pegiat yang nama anonimnya di internet sudah sangat terkenal di kalangan dunia prostitusi online yang dekat dengan sejumlah admin.

Tapi, masa-masa itu segera berakhir. Sekitar 2011 unsur komersial tersebut mulai muncul. Sejumlah pemilik panti pijat di Jakarta dan Surabaya kemudian mempromosikannya melalui forum tersebut. Sebab, itu pangsa pasar yang luar biasa. Tentu saja, dalam promosi tidak ada yang vulgar ketika dibaca, namun semua yang ada di situ tahu bahwa panti pijat tersebut tak lain adalah prostitusi terselubung.

BACA JUGA: Mantan TKW Terlibat Sindikat Narkoba Internasional

Kemudian, muncul gerakan-gerakan pemblokiran dan penangkapan oleh polisi. Dengan demikian, tak banyak forum yang tersisa dan salah satu yang terbesar adalah Krucil.

Dalam perkembangannya, itu kemudian menjadi lebih komersial. Porsi informasi mengenai siapa yang paling cantik dan bagus pelayanannya di panti pijat tertentu atau siapa yang bisa dihubungi ketika tengah pergi ke kota lain berganti langsung dengan transkasi prostitusi.

Sejumlah pengguna berat esek-esek dunia maya kemudian beralih menjadi mucikari dengan mengoordinasi sejumlah perempuan yang bersedia melacurkan diri. Hanya, perbedaannya dengan dunia esek-esek konvensional, mereka mampu menyediakan stok perempuan panggilan kelas atas. Mereka menggaransi perempuan yang mereka sediakan sudah mempunyai SOP yang luar biasa. 

Artinya, selain penampilan mereka yang sangat cantik dan rata-rata tidak bitchy, attitude para perempuan itu dijamin baik. Istilah mereka, semuanya mempunyai standar GFE (girlfriend experience). Sejak itulah, prostitusi kelas atas semakin banyak bertebaran di internet. Jumlah mucikarinya pun semakin lama makin banyak. (ano/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curi Motor di Ratusan TKP, Luthfi dan Tomy Dibekuk Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler