jpnn.com - SEMARANG - Insiden memalukan gambar caleg Yoyok Sukawi masuk tiket pertandingan PSIS Vs Timnas U-19 sampai juga ke telinga Panwaslu Kota Semarang.
Kemarin lembaga pengawas pemilu tersebut sudah langsung bergerak. Diantaranya dengan mengumpulkan sejumlah informasi dari berbagai sumber termasuk mendapatkan tiket pertandingan bergambar Yoyok Sukawi ini. Sayangnya karena terbentur hari libur, Panwaslu belum bisa berbuat banyak.
BACA JUGA: Dana Kampanye, 4 Parpol Tak Transparan
"Besok (Senin, hari ini, red) kita akan mulai lagi proses pencarian data dan informasi, termasuk melakukan koordinasi dengan Bawaslu Jateng, karena mas Yoyok Sukawi adalah Caleg DPRD Jateng," ujar Ketua Panwaslu Kota Semarang Sri Wahyu Ananningsih SH MHum.
Dari hasil koordinasi ini, pihaknya akan melangkah lebih lanjut termasuk menentukan apakah kasus ini layak dibawa ke proses selanjutnya atau cukup dihentikan.
BACA JUGA: Dari 8.000 TPS, 3.000 Masuk Kategori Rawan
Namun dari hasil analisa yang dilakukan sementara ini, staf pengajar FH Undip ini mengaku belum menemukan unsur kampanye dalam kasus tiket pertandingan sepakbola itu.
"Saya sudah dapat tiketnya, setelah saya lihat dan analisa tiketnya, memang tidak ada unsur kampanye, seperti ajakan untuk memilih, visi misi Yoyok Sukawi sebagai caleg, nomer urut caleg atau nomer urut partai, yang terlihat hanya foto diri Yoyok Sukawi," ujarnya.
BACA JUGA: DPR Cemaskan Persiapan Pemilu di Kaltim
Namun demikian Panwaslu tidak akan tinggal diam. Sri Wahyu Ananingsih bersama anggota Panwaslu lainnya akan melihat dari segala sisi. Termasuk apakah Yoyok Sukawi memanfaatkan fasilitas negara atau bukan.
Untuk mengusut kasus ini ini, Panwaslu akan berkaca apada aturan. Apakah PSIS mendapat bantuan atau dana pemerintah atau tidak. Apakah stadion Jatidiri merupakan aset pemerintah atau bukan.
"Kalau ketentuan tersebut dipenuhi, maka yang bersangkutan bisa kena pasal menggunakan fasilitas negara," katanya.
Ukuran menggunakan fasilitas negara atau bukan, menurut Sri Wahyu Ananingsih adalah cukup jelas. Jika fasilitas itu digunakan dengan menggunakan uang sewa berarti bukan fasilitas negara.
"Makanya kita akan tanya ke pengelola stadion Jatidiri, saat pertandingan sepakbola kemarin, PSIS atau panitia pertandingan membayar uang sewa atau tidak," tegasnya.
Saat ini stadion Jatidiri diketahui merupakan aset milik pemprov Jateng alias aset negara.Namun dalam pengelolaannya diserahkan ke pihak swasta.
Sedangkan untuk mengetahui apakah PSIS didanai oleh APBD Kota Semarang atau tidak, Panwaslu akan menanyakan masalah ini ke Pemkot Semarang. Hasil temuan dan analisa ini akan dibawa dalam rapat koordinasi dengan Bawaslu Jateng untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Jadi tunggu saja, nanti apa yang akan kita lakukan, silahkan bisa tanya ke saya atau ke pak Abhan Misbah (Ketua Bawaslu Jateng, red)," ujar Sri Wahyu Ananingsih.
Diketahui, kasus memalukan ini terjadi saat PSIS menjamu Timnas U -19 dalam laga uji coba di stadion Jatidiri Semarang, Jumat (14/2) malam.
Secara terang-terangan tiket penonton itu diselipi gambar caleg Yoyok Sukawi. Caleg Partai Demokrat (PD) untuk DPRD Jawa Tengah. Yoyok adalah CEO PT Mahesa Jenar Semarang, selaku pengelola PSIS.
Pemasangan foto pribadi Yoyok di lembar tiket pertandingan itu sempat membuat PSSI yang hadir di lokasi, berang. Karena itu PSSI sempat mengancam membatalkan laga jika Yoyok tidak meminta maaf. Sekjen PSSI Joko Driyono mengaku kecewa Timnas dipolitisasi untuk pencitraan seorang caleg.
"Tapi kali ini ada insiden. Maka PSSI jelas dan tegas. Timnas U-19 tidak akan main, kecuali panpel setempat meminta maaf secara terbuka dan tertulis kepada PSSI sebelum kick-off," tegas Joko kala itu.
Detik-detik menjelang pertandingan Panpel setempat langsung menggelar konferensi pers untuk memberi klarifikasi masalah ini.
Yoyok Sukawi akhirnya meminta maaf atas kejadian itu. "Saya menyatakan minta maaf kepada BTN (Badan Tim Nasional), Pengurus Timnas, PSSI serta seluruh warga negara Indonesia atas kejadian ini," ujar Yoyok Sukawi.
Yoyok mengaku dirinya beserta Panpel khilaf atas pemasangan foto itu. Pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini mengaku tidak ada muatan politis atas pemasangan foto itu. Tetapi hanya untuk memperkenalkan manajemen baru.
"Ini kekhilafan kami, tetapi tidak ada unsur politik hanya untuk memperkenalkan manajemen baru," sambung putra mantan walikota Semarang Sukawi Sutarip itu. (sgt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Minta Kader Melihat Partai Lain sebagai Kawan
Redaktur : Tim Redaksi