Papa Novanto Diprediksi Terganjal Beban Masa Lalu

Rabu, 13 April 2016 – 21:07 WIB
Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto. Foto: dok jpnn

JAKARTA - Peneliti senior dari lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi sependapat dengan pandangan sejumlah kalangan, bahwa bursa calon ketua umum Golkar nantinya akan bermuara pada tiga nama besar. Masing-masing Airlangga Hartarto, Ade Komaruddin dan Setya Novanto.
 
Meski punya peluang yang sama, menurut Kristiadi, Novanto adalah kandidat yang cukup banyak beban masalah lalu. Sehingga sulit dipilih para pemilik suara. Kecuali jika pilihan didasarkan pada kemampuan modal. Maka kemungkinan akan bicara lain. 

"Jika para pemilik suara rasional, mestinya melihat kejadian-kejadian yang ada. Kalau tidak, Golkar akan terpuruk lagi," ujar  Kristiadi dalam diskusi bertema Golkar menuju partai progresif, Rabu (13/4).

BACA JUGA: Farouk: Saya Terlatih Menegakkan Hukum

Selain itu, Kristiadi secara khusus menilai, Akom juga diuntungkan dengan digelarnya Munaslub yang menurut rencana 7 Mei mendatang. Pasalnya, dengan posisi sebagai Ketua DPR saat ini, Akom bisa menunjukkan keberpihakannya kepada pemerintah. Misalnya dalam revisi UU KPK, UU Pilkada atau Tax Amnesty. 

Meski demikian, Kristiadi belum begitu yakin pemerintah sudah pasti mendukung Akom. Menurutnya, pemerintah tentu akan lebih memilih tokoh yang memberi kenyamanan.

BACA JUGA: Rini Soemarno: Ada yang Ngomong, Saya Kayak Singa

"Presiden Jokowi tentu akan memilih siapa yang lebih memberikan kenyamanan. Kalau tidak ada bakal calon yang bisa menjamin itu, tidak mungkin ada Munaslub," ujarnya.

Kristiadi berharap Munaslub Golkar nantinya dapat berlangsung terbuka, demokratis dan jauh dari politik uang. Hal itu sebagai tanda bahwa Golkar bisa menuju ke partai progresif. Jika Munaslub masih sarat dengan permainan uang, maka cita-cita menuju progresif tak mungkin terwujud.(gir/jpnn)

BACA JUGA: Kejaksaan Siapkan Tim Jaksa Tangguh untuk Garap Nyalla Lagi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Opsi Paling Tepat Pembebasan Sandera


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler