“Saya menantang para capres yang akan maju pada Pilpres 2009 untuk membuat kontrak politik dengan masyarakat,” tantang Wayan dalam dialog kenegaraan bertajuk “Menguji Komitmen Capres dalam Rangka Peningkatan Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat,” di Gedung DPD/MPR RI, kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (10/9)
BACA JUGA: Pemerintah Pusat Tidak Pro Otonomi
Selain Wayan, hadir sebagai pembicara Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Achmad Mubarok MA dan Dekan Fisip Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Bambang Shergi Laksmono.Wayan menyatakan, betapa perlunya kontrak politik demi membangun dan memperbaiki kondisi bangsa yang sudah carut-marut
BACA JUGA: Bambang Hendarso akan Gantikan Sutanto
Itu seluruh Indonesia hanya membutuhkan biaya sekitar Rp17 triliun,” tegasnya.Wayan mengakui bahwa mungkin tidak ada capres yang berani membuat kontrak politik dengan masyarakat di depan notaris
BACA JUGA: Polisi Cari Hubungan Ryan-Kemat
“Mungkin memang tidak ada capres atau parpol yang tertarik dengan iniTapi menurut saya harus ada yang berani melakukannya,” ucapnya.Wayan lalu menyontohkan dirinya sendiri yang berani membuat kontrak politik dengan beberapa LSM di depan notaris sebelum mencalonkan diri menjadi anggota DPD“Mungkin contoh diri saya ini hanya hal kecil bagi seorang capresTapi bagaimanapun saya sudah melakukannya,” katanya.
Ia lalu menyebut bahwa dalam kontrak politik yang ia buat dengan 18 LSM di Bali sebagai daerah pemilihannya, ditegaskan bahwa salah satu tugas dirinya kalau terpilih sebagai anggota DPD, yakni setiap pelajar miskin yang mendapat rangking satu sampai tiga harus mendapat orang tua asuhSelain itu, Wayan juga harus memberikan advokasi kepada orang-orang miskin yang tidak mendapatkan pengobatan gratis“Dengan kontrak politik yang saya buat, tanpa perlu bersusah-payah berkampanye, ternyata saya terpilih dan meraup suara terbanyak di Bali saat itu,” ungkapnya.
Dalam pada itu, Achmad Mubarok mengatakan perlunya kesabaran politik semua pihak di tengah rumitnya berbagai persoalan bangsaKata dia, siapapun yang menjadi presiden di negeri ini, akan dihadapkan dengan banyak persoalan bangsa yang pemecahannya tidaklah mudah“Makanya perlu ada kesabaran politikKita jangan buru-buru menginginkan sesuatu yang belum tentu baik,” katanya.
Ia juga mengakui bahwa memang saat ini popularitas SBY sebagai Presiden RI menurunNamun itu hal yang biasaSebab, katanya, semua pemimpin negara di dunia popularitasnya pasti semakin hari semakin menurun“Presiden Amerika Goerge W Bush saja saat ini popularitasnya sangat rendahJustru dari semua itu, SBY yang masih lumayan,” pungkasnya.(eyd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anwar Yakin Tak Tersentuh
Redaktur : Tim Redaksi