Para Dokter Mogok Kerja, Direktur RSUD Mengundurkan Diri

Rabu, 23 Agustus 2017 – 02:45 WIB
Wali Kota Batam Muhammad Rudi. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, BATAM - Dokter Gunawan Budi Santoso hanya bertahan lima bulan menjabat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam.

Dia memilih mengundurkan diri pasca-kisruh uang jasa medis yang berunjung pada aksi mogok dan demo para dokter, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Dua Pembalap Muda Kepri Berjaya di Sepang

Pengunduran diri Gunawan tersebut langsung disikapi Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dengan menunjuk Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi sebagai pelaksana tugas (Plt).

"Besok (hari ini, red) ada Plt direktur. Plt-nya Didi (Didi Kusmarjadi)," sebut Rudi kepada Batam Pos (Jawa Pos group), Selasa (22/8) sore.

BACA JUGA: Ini Angin Segar Bagi Ribuan Pencari Kerja

Salah satu fokus awal Didi yakni mencocokkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan RSUD Embung Fatimah terkait besaran klaim BPJS Kesehatan yang disebut-sebut tertunggak. "Biar klop, kita padukan saja supaya tak saling menyalahkan," kata Rudi.

Menurut Rudi, pengunduran Gunawan sebagai direktur RSUD Embung Fatimah adalah hal yang biasa. "Biasalah itu, tak sesuai kita ganti," sebutnya sembari berlalu.

BACA JUGA: Gawat! 236 Orang Terjangkit HIV, Didominasi Usia Produktif

Dikonfirmasi terpisah, Gunawan mengaku telah mengajukan surat pengunduran diri, Senin (21/8) lalu. Menurut dia, sesuai dengan yang tertuang dalam surat tersebut, ia ingin fokus pada latar profesinya sebagai konsultan Obgyn/Obstetric dan Gynecology.

"Saya ingin lebih bermanfaat lagi, profesi saya masih langka. Saya mungkin lebih bagus di kegiatan lapangan daripada di kantor," kata dia.

Gunawan menyebutkan, menjadi direktur rumah sakit kadang membatasi ruang geraknya berbuat lebih untuk masyarakat. Pernah suatu ketika, dia tak bisa penuhi memberikan pembinaan bagi bidan-bidan di Natuna juga Anambas, karena ia tak bisa meninggalkan tugasnya sebagai Direktur RSUD Embung Fatimah.

"Saya berikan pelayanan untuk masyarakat, pengetahuan bagi bidan-bidan lebih perlu bagi saya. Bidan kalau diperkuat ilmunya, harapannya lebih menekan angka kematian ibu dan anak," imbuhnya.

Gunawan tak menampik, jika fokus ke profesinya bukanlah satu-satunya alasan untuk mundur. Sebab, saat ditanya apakah ada kaitannya dengan kasus demo tuntut tunjangan jasa medik oleh dokter beberapa waktu lalu, Gunawan mengiyakan, tapi enggan berkomentar banyak.

"(Terkait) itu sebagian ada, saya lebih konsentrasi pada profesi saya, mungkin beri kesempatan yang lebih pada yang lain untuk lebih berkonsentrasi penuh menjadi direktur," jelasnya.

Sementara itu, Didi yang dikonfirmasi terpisah mengaku belum mendapat surat terkait penunjukannya sebagai Plt Direktur RSUD Embung Fatimah. Namun demikian, ia mengaku siap jika benar wali kota memberikan kepercayaan tersebut padanya. "Ini perintah atasan, saya sih siap-siap saja," ujarnya.

Menurutnya, merangkap jabatan bukan berat bagi dirinya. Apalagi ia pernah mejabat Direktur RSUD Kepri. "Insha Allah nggak berat, ini kan sementara juga sebelum ada pengganti permanen (tetap) direktur nanti," pungkasnya.(jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 16 Perusahaan Berinvestasi di Batam, Investasi PMDN Naik 25 Persen


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler